Puncak Acara 1 Abad NU, 12 Ribu Banser Akan Tampilkan Koreografi di Hadapan Presiden Jokowi-Ulama’ Dunia

by

BERITABUANA.CO, SIDOARJO– Sebanyak 12 ribu personel Barisan Ansor Serbaguna (Banser) akan tampil membawakan koreografi secara kolosal di hadapan Presiden RI Joko Widodo dan ulama dunia, pada Puncak Resepsi Hari Lahir (Harlah) 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023) besok.

Presiden Jokowi sendiri dijadwalkan hadir dan memasuki arena utama pada sesi kedua pukul 07.30 hingga 11.00 WIB, atau tepatnya setelah sesi ritual keagamaan.

“Ada 12 ribu nanti pas sesi ketika Presiden sudah masuk, dan di sela-sela pergantian sesi acara juga akan dilakukan pementasan koreografer,” kata Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Banser Hasan Basri Sagala sebagaimana dikutip www.beritabuana.co dari laman NU Online, Senin (6/2/2023).

Ia juga menjelaskan bahwa seluruh personel Banser yang akan menampilkan seni koreografi secara kolosal itu sudah rutin berlatih selama hampir 2 bulan. “Latihan sudah Kita lakukan. Hampir 2 bulan ini latihan koreografi, semua sudah berjalan dan tidak ada kendala,” ucap Hasan.

Sementara itu, Pelatih Koreografi Denny Malik mengatakan bahwa ada banyak penampilan Banser selama perhelatan Puncak Resepsi 1 Abad NU itu. Tetapi yang terbesar dan paling meriah adalah pada saat ada Presiden Jokowi dengan peserta koreografi sebanyak 12 ribu orang.

Selain itu, lanjut dia, akan ada juga penampilan koreografi Banser yang akan membentuk bacaan 1 Abad NU. Yel-yel khas Banser juga bakal dibawakan di dalam momen bersejarah itu.

“Pokoknya yang berhubungan dengan gerak saya bertanggung jawab mengarahkan mereka semua, untuk menampilkan sesuatu dalam rangka 1 abad NU,” kata Denny Malik. Meski begitu, ia meyakinkan bahwa pada setiap penampilan Banser itu akan ada bumbu-bumbu entertaining atau sisi hiburan yang menarik.

“Jadi, setiap pertunjukan kita nggak boleh lupa dari segi entertaining-nya. Di sini gerakan-gerakannya juga saya membuat satu konsep yang tentunya tetap dengan nuansa Islam,” ujarnya. Di samping itu, akan ada pula gerakan-gerakan modern yang menunjukkan sebuah motto persatuan dan kesatuan adalah kekuatan. “Jadi itu konsepnya,” tutupnya. (NU Online/FDL)