IPC TPK, Anak Usaha Pelindo Raih Pendapatan Rp2,85 Triliun Tahun 2022

by
Dirut IPC TPK, David P Sirait. (Foto: Yusman)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – IPC Terminal Petikemas (IPC TPK), anak usaha PT Pelindo catatkan kinerja positif di tahun 2022 dengan meraih pendapatan sebesar Rp2,85 triliun, meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar Ro2,51 triliun.

“Angka ini diatas RKAP yang ditetapkan oleh pemegang saham sebesar 2,60 Triliun,” ungkap David P Sirait, Direktur Utama IPC TPK dalam acara Media Gathering dengan wartawan peliputan di pelabuhan termasuk beritabuana.co di Gedung Pelindo Tower, Selasa (24/1/2023).

Menurutnya, raihan kinerja positif ini berkat kinerja operasional yang terus didorong, cost eficiency diberbagai lini, salah satunya efisiensi pada penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di 10 terminal yang dikelola IPC TPK, lima di Tg. Priok dan lima lagi di pelabuhan cabang Pelindo.

Dikatakan, perseroan membukukan capaian kinerja operasional tumbuh 6% dibanding tahun sebelumnya atau 3% diatas RKAP, sementara kinerja keuangan tumbuh 14% dibanding tahun sebelumnya atau 10% diatas RKAP.

“Tahun 2022 kami fokus pada peningkatan kualitas pelayanan dan melakukan value creation melalui revenue enhancement diseluruh area kerja dan cost efficiency diberbagai lini. Kedua hal ini berhasil mendorong pertumbuhan kinerja perseroan,” ujar David.

Dari sisi operasional di tahun 2022, terang David, IPC TPK mencatat kinerja bongkar muat sebesar 2.879.118 TEUS meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar 2.720.810 TEUS dan di atas RKAP sebesar 2.802.441 TEUs. Untuk itu, peningkatan produktivitas terminal terus dilakukan, dimana pada bulan November 2022 IPC TPK menembus rekor pelayanan kapal dengan mencatat 95,72 BSH (boxes/ship/hour) saat melayani MV MSC Regina di Terminal Operasi 3 Area Tanjung Priok 2 dengan mengoperasikan 7 Unit Quay Container Crane di mana melebihi target dari Dirjen Perhubungan Laut sebesar 55 BSH (boxes/ship/hour).

David memastikan komitmen IPC TPK untuk terus melakukan inovasi dan inisiatif terobosan baru guna mendukung peningkatan kinerja korporasi juga optimalisasi pelayanan.

“Pelayanan ekstra kami berikan kepada pengguna jasa mulai dari berthing on arriva, pelayanan berbasis planning and control, optimalisasi dan digitalisasi alat bongkar muat petikemas, hingga pada saat kapal berlayar meninggalkan dermaga,” tandasnya.

Ia menyebutkan, sepanjang tahun 2022 IPC TPK melayani 8 layanan baru dalam mendukung pemangkasan biaya logistik nasional dan waktu singgah kapal di pelabuhan (port stay).

David menambahkan, sebagai upaya digitalisasi layanan, IPC TPK menjadi pioner dalam implementasi Terminal Operation Sistem (TOS) Nusantara dan Single Billing sehingga seluruh kegiatan pelayanan operasional dapat tercatat dan termonitor melalui sistem yang saling terintegrasi
dengan biaya implementasi yang rendah.

“Atas inovasi dan inisiatif terobosan baru yang gencar dilakukan, sepanjang 2022 IPC TPK di anugerahi 21 penghargaan dari ajang penghargaan dalam negeri dan mancanegara. Prestasi ditorehkan mulai dari bidang operasi, komersial, teknologi hingga tata kelola perusahaan. Seperti penghargaan Port Operator of The Year 2022 dari ajang Bisnis Indonesia Logistics Awards 2022 dan penghargaan Customer Value Creator/ Terminal of The Year dalam ajang Global Port Forum Award yang diselenggarakan di Dubai bulan September lalu,” ungkapnya.

Sebagai Anak Usaha Subholding Pelindo Terminal Petikemas, imbuh David, IPC TPK juga menjalankan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan yang berlandaskan pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan ISO 26000.

“Peningkatan produktivitas terminal melalui digitalisasi dan sistemasi operasi serta optimalisasi asset dan penciptaan value creation masih menjadi program utama perseroan di tahun 2023 agar target yang ditetapkan pemegang saham dapat tercapai dan mendukung upaya holding dalam memangkas biaya logistik nasional dan waktu singgah kapal di pelabuhan,” pungkas David. (Yus)