Fahri Hamzah: Kritik Megawati Kepada Krisis Parpol di Tanah Air

by
Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kritikan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kepada partai politik yang mengusung orang di luar partai menjadi calon presiden (Capres) 2024, direspon Wakil Ketua Umum DPN Partai Gerlora Indonesia, Fahri Hamzah. Kata Fahri, kritik tersebut menunjukan adanya krisis sejumlah partai politik di Tanah Air.

“Kritik Ibu Mega tentang partai politik yang mencalonkan kader orang lain, bahkan tega ingin mengambil kader partai lain adalah kritik kepada krisis partai politik di Tanah Air,” kata Fahri Hamzah kepada wartawan di Jakarta, Kamis (12/1/2023).

Diketahui sebelumnya, Megawati saat menyampaikan sambutannya diacara peringatan HUT ke-50 PDI Perjuangan , dalam pidato HUT PDIP ke-50, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa kemarin (10/1/2023), menyindir partai politik yang mendompleng kader PDIP untuk diusung calon presiden 2024.

Megawati mengaku heran dengan partai politik yang tidak mengusung kadernya untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024.

“Aku sampe lihatin, aku bilang Mba Puan, Mas Nana lucu ya orang berpolitik sekarang kok kayak gitu ya, gimana sih maunya? Emangnya ngga punya kader sendiri? Iya, dompleng-dompleng, iki aturannya piye,” kata Megawati.

“Jadi pertanyaan saya, big question, mau bikin partai itu untuk apa? Jangan lupa itu organisasi partai politik, jadi ya terang dong, internalnya itu kan harus mempersiapkan, saya ndak tau kalau mempersiapkan di lain partai itu apa namanya, tapi kalau di kita sudah jelas itu kader, untuk jadi kader aja susah,” tegas Megawati lagi.

Melanjutkan pernyataannya, Fahri Hamzah menyebut, tidak saja dihulu membuat partai politik tidak punya identitas pembeda atau ideologi pembeda dengan partai-partai lainnya. Tetapi juga dihilir partai politik tidak punya produk berupa orang-orang yang siap untuk dipertandingkan

“Sehingga gelagapan dan kelayapan mencari orang yang bisa dicalonkan dan biasanya yang dicalonkan itu orang populer dan orang kaya,” tegasnya.

Atas dasar itu, Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 ini menyampaikan ucapan terimakasih kepada Megawati yang mengkritik kaderisasi partai politik di Tanah Air. Sebab kata dia, krisis ini dalam dan harus dijawab memerlukan dialog dan debat yang panjang.

“Kita berterima kasih kepada Ibu Mega mengadress krisis ini, meskipun sebagian dari krisis itu telah membuat partai besar seperti PDIP mengalami kegalauan antara Ganjar dan Puan, dan Ibu Mega mengatakan kenapa bukan beliau,” demikian Fahri Hamzah. (Ery)