BERITABUANA.CO, JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menilai bahwa wacana menghidupkan kembali Utusan Golongan dalam sistem keterwakilan ketatanegaraan, penting dan sesuai dengan amanat Sila keempat Pancasila.
“Sekarang dimana posisi golongan kelompok yang minoritas untuk bisa berpartisipasi duduk di lembaga legislatif? Apakah di DPD atau di DPR. Saya pikir ini penting,” kata Jazilul dalam diskusi 4 Pilar MPR RI dengan tema ‘Makna Sila keempat dalam Konteks Pemilu dan Utusan Golongan’ di Media Center Gedung Nusantara IIO Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (23/11/2022).
Dikatakan Jazilul, sila keempat (Pancasila-red) itu sebenarnya filosofinya itu, kenapa ada kata perwakilan itu. Karena itu, penghapusan Fraksi Utusan Golongan di MPR RI ketika itu, dilatarbelakangi sistem pemilihan langsung sesuai semangat amandemen UUD NRI 1945.
“Sebab, keberadaan Fraksi Utusan Golongan atau F-UG dan Fraksi TNI/Polri dipilih berdasarkan penunjukkan dan tidak melalui proses Pemilu,” sebut politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
Lalu bagaimana sistem Pemilu yang akan digunakan untuk memilih orang-orang yang duduk dalam Utusan Golongan? Jazilul menjelaskan persoalan ini masih dalam kajian termasuk keberadaan dari FUG apakah akan masuk dalam ranah DPR RI atau masuk dalam ranah DPD RI.
“Utusan Golongan menurut saya penting untuk dihidupkan kembali, tapi modelnya kayak apa? Apakah Utusan Golongan itu ada di unsur DPR atau ada di unsur DPD. Itu untuk dilakukan kajian lagi,” demikian Jazilul Fawaid. (Jimmy)
