Tren Positif, Kinerja Terminal Kijing Pontianak Kian “Moncer” Menuju Green Port

by
Terminal Kijing, Pontianak sedang melayani bongkar muat kapal MT Myri Joy berbendera Hongkong dengan LOA 182,94 m dan 28.410 GT, sandar di Dermaga Curah Cair 02. (Foto: Ist).

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Sejak diresmikan oleh Presiden R.I Joko Widodo pada 9 Agustus 2022, Terminal Kijing, Pontianak, dalam menerapkan program green port telah menjadi bagian komitmen dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Pontianak dalam mengurangi emisi karbon di sekitar pelabuhan.

Betapa tidak, salah satu implementasinya tertuang dalam kriteria pengendalian perubahan iklim dari berbagai standar internasional, regulasi pengelolaan dan pengendalian lingkungan di Indonesia, serta best practices yang telah dilakukan pada Pelabuhan Hijau lainnya secara global.

“Untuk menuju kearah tersebut – lebih moncer – pelaksanaan program green port telah diinisiasi melalui assessment oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi berkolaborasi dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang dinilai dalam assessment dari berbagai aspek mulai dari aspek manajemen (limbah terkait kapal dan operasional, sumber daya berkelanjutan, lansekap dan kualitas hidup), pelabuhan, lingkungan (konektivitas, pengerukan, kualitas air, udara, tanah dan.kebisingan, adaptasi iklim) dan energi (energi dan.mitigasi perubahan iklim), Habitat dan manajemen kesehatan spesies dan community development, serta aspek teknis dan digital,” ungkap Hambar Wiyadi, General Manager (GM) Pelabuhan Pontianak, melalui selularnya kepada www.beritabuana.co, Rabu (16/11/2022).

Mantan Kepala Humas Pelindo II ini, menuturkan, guna meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa kepelabuhanan di Terminal Kijing, Pontianak, saat ini sedang dilakukan assessment green port yang merupakan program pemerintah dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi oleh IDSurvey dari Biro Klasifikasi Indonesia dan Sucofindo yang dilaksanakan selama 3 hari, 15-17 November 2022.

Layanan Cargo

Lanjut Hambar, sejak dioperasikan Pelabuhan Kijing Pontianak, kini telah melayani cargo sebanyak 433.626,50 ton, terdiri dari muat 308.089,24 ton dan bongkar 125.537.26 ton.

Kalau dirinci, jelasnya, adapun cargo yang dimuat adalah Refined Bleached Deodorized Palm Olien (RBDPL) 164.788,15 ton, Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) 57.365,73 ton, Refined Bleached Deodorized Palm Stearin 39.002,20 ton, Crude Palm Oil 12.981,92 ton, Palm Kernel Oil 8.548,59 ton, Palm Kernel Expeller 13.300 ton, dan Palm Fatty Acid Distilled 12,103,65 ton. Sedangkan cargo yang di bongkar terdiri dari Crude Palm Oil 119.546 46 ton, General Cargo 2.967 ton, dan Methanol 3.083 ton

Dikatakan, hampir sebagian besar produk yang di ekspor adalah komoditi turunan CPO dengan tujuan negara China sebesar 69.297 ton, India 93.669 ton, Malaysia 24.889 ton, Vietnam 9.900 ton, Korea Selatan, 14.008 ton, dan Pakistan 14.693 ton.

Menurutnya, Terminal Kijing rencana muat sebanyak 31.000 ton yang terdiri dari Refined Bleached Deodorized Palm Olien13.000 ton, Refined Bleached Deodorized Palm Oil 7.000 ton, dan Crude Palm Oil 11.000 ton, dengan negara tujuan ekspor ke Deendayal – India dan Port Qasim, Pakistan.

Disamping itu, tambah Hambar, saat ini juga sedang sandar MV SGS Green di dermaga 3 Curah Cair, muat Palm Kernel Expeller sebanyak 3.300 ton, dengan tujuan Pelabuhan Long An, Vietnam. (Yus)