Jalur Pipa Air Limbah Paljaya Akan Sejajarkan Jakarta Dengan Kota-kota Dunia

by

BERITABUANA.CO, JAKARTA– Perumda Paljaya bersama Dinas Lingkungan Hidup Prov DKI Jakarta dan Pemkot Jakarta Selatan melakukan sosialisasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat ( SPALD – T) di Wilayah Jakarta Selatan. Acara yang diikuti 300 peserta itu berlangsung di Ruang Pola Kantor Walikota Jakarta Selatan, Selasa (8/11).

Direktur Utama Perumda Paljaya, Aris Supriyanto, menyatakan maksud kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan pengelolaan air limbah domestik serta mengajak para pelaku usaha untuk dapat berpartisipasi dalam pengelolaan air limbah di DKI Jakarta, khususnya dalam mensukseskan pengembangan sistem perpipaan yang dibangun oleh Perumda Paljaya. Selain itu juga untuk mendorong praktik sanitasi yang aman dalam upaya menanggulangi pencemaran lingkungan.

Aris menjelaskan, salah satu cara mengelola air limbah adalah melalui pendekatan terpusat, yakni menggunakan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) dimana air limbah dialirkan dari gedung atau rumah dengan menggunakan jaringan perpipaan air limbah untuk kemudian dialirkan ke instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) dan diolah sampai aman untuk dikembalikan ke lingkungan.

Ditambah oleh Aris bahwa untuk daerah yang sudah memiliki kepadatan penduduk lebih dari 150 jiwa per hektar sudah mutlak perlu menggunakan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T),  karena daya dukung lingkungannya sudah tidak sesuai lagi jika menggunakan tangki septik. “Penggunaan SPALD Terpusat ini akan mensejajarkan Jakarta dengan kota-kota besar didunia dalam pengelolaan air limbah,” kata Aris Supriyanto.

Dalam Rencana Induk lanjutnya, Pengembangan Prasarana & Sarana Pengelolaan Air Limbah Domestik yang diatur dalam Pergub DKI Jakarta nomor 41 tahun 2016, DKI Jakarta terbagi menjadi 15 zona pengelolaan air limbah dimana saat ini baru zona 0 yang telah memiliki Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T).

Untuk mencapai target pengelolaan air limbah dibutuhkan kolaborasi aktif antar pemangku kepentingan di DKI Jakarta dari unsur Pemerintah dan pelaku usaha hingga seluruh lapisan masyarakat. “Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberi mandat Perumda Paljaya sebagai operator pengelolaan air limbah resmi milik yang bertugas memastikan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam pengelolaan air limbah. Masih terdapat 14 zona yang akan dibangun di DKI Jakarta. Untuk di daerah Jakarta Selatan, dalam waktu dekat akan dibangun IPAL dan Jaringan Perpipaan di Kawasan TB Simatupang sebagai upaya untuk terus mengembangkan layanan pengelolaan air limbah,” tambah Aris.

Walikota Jakarta Selatan, Munjirin, mengatakan pemerintah kota ikut  berkewajiban untuk mensukseskan kegiatan yang berkaitan dengan penanganan limbah di wilayah DKI Jakarta, khususnya di Jakarta Selatan, yang pertama menjadi contoh untuk Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat ( SPALD – T). “Kami mohon dukungan dari teman – teman semuanya baik pengelola gedung, maupun pengelola tempat usaha sepanjang jalan Gatot subroto, maupun jalan Sudirman, Jalan Rasuna Said, dan Jalan Setia Budi, untuk bersama – sama menyelamatkan lingkungan, khususnya dilingkungan tempat tinggal maupun tempat usahanya,” kata Munjirin

Munjirin menambahkan persoalan air limbah ke depannya akan  makin jadi permasalahan, apabila hal ini tidak segera ditangani dari awal. Banyak para pengusaha atau para pengelola tempat usahanya yang belum tahu kalau daerahnya sudah dilewati oleh jaringan perpipaan air limbah ini.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Prov DKI Jakarta, Asep Kuswanto, sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini. Saat ini jalur pipa limbah Perumda Paljaya baru ada di wilayah Jakarta Selatan. Diharapkan ke depannya sistem perpipaan ini bisa dijadikan sebagai pola baru bagi pengolahan limbah seluruh gedung dan warga yang ada di Jakarta, sehingga bisa memanfaatkan apa yang sudah dibangun oleh Perumda Paljaya.

Salah satu pengelola gedung perkantoran dari PT Permata Birama Sakti di kawasan Kuningan, Fahrurozi, menyatakan sangat terbantu dengan adanya layanan Perumda Paljaya. “Selama ini kita tidak pusing lagi membuang limbah dari gedung kita. Karena itu kalau bisa perkantoran yang belum memanfaatkan layanan pengelolaaan air limbah Paljaya segera memanfaatkan layanan air limbah ini. Kepada perkantoran yang belum bergabung hendaknya Paljaya bisa memberi kelonggaran agar mereka tertarik dan bergabung dalam mengelola limbahnya,” kata Fahrurozi.(syd)