Fahri Hamzah: Cara Negara Merespons Kasus Gagal Ginjal Pada Anak Tidak Benar

by
Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah. (Foto: Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah mengatakan, cara negara merespons kasus gagal ginjal akut pada anak tidak benar. Buktinya, kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) per Senin (24/10/2022) telah mencapai 255 anak dari 26 Provinsi, dan tercatat sebanyak 143 anak meninggal.

“Tentunya ini sangat meresahkan orang tua.,” .kata Fahri Hamzah dalam Gelora Talk bertajuk ‘Gagal Ginjal Akut Menglhawatkekan Negeri, Bisakah Dihentkan?’, Rabu (26/10/2022).

Menurut Fahri, negara perlu memperhatikan poin separation of job soal penggunaan obat sirup yang membahayakan anak. Maka, Badan Pengawasan Obat dan Minuman (BPOM), perlu bekerja secara maksimal menyikapi masalah tersebut.

Lantas, Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 ini mempertanyakan langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi), memanggil sejumlah pihak, mulai dari terduga pelaku, pengawas, hingga aparat penegak hukum. Menurut dia, upaya tersebut bukan hal yang kemudian menyinggung adanya delik pidana atas kasus tersebut.

“Tiba-tiba presiden memanggil pelakunya, pengawasnya, polisi, dan juga jaksa. Lalu, keluar dari istana, mereka mengatakan ‘Ini akan ada permainan obat-obatan yang akan kena delik pidana’,” tuturnya.

Fahri menegaskan, bahwa negara perlu melakukan introspeksi terlebih dahulu dengan cara memeriksa kemungkinan ada kebobolan sistem pada tata kelolanya. Hal utamanya adalah memeriksa adanya indikasi obat yang mengandung zat-zat beracun membahayakan anak.

“Negara selalu menyalahkan rakyat, selalu menyalahkan pengusaha, selalu menyalahkan pemain. Konsumsi terhadap obat terlarang atau obat beracun atau obat apapun namanya yang kemudian menyebabkan kematian,” kata politisi dari Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut. (Ery)