Hak Prerogatif Presiden Mau Reshuffle atau Tidak, Yandri Susanto: Kita Jangan Ikut Campur

by
Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto saat hadir dalam acara Penanaman Nilai-nilai Luhur Kebangsaan Melalui Kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR Kerjasama dengan Aliansi Honorer Nasional (AHN) di gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (12/10/2022). (Foto: Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Desakan Relawan Jokowi agar Presiden memberhentikan para menteri yang berasal dari Partai Nasional Demokrat (NasDem), pasca pendeklarasian pencalonan Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024, mendapat sorotan dari elite politik Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto. Kata Yandri, reshuffle (perombakan) kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Hak Jokowi itu. Kita enggak bisa ikut campur,” kata Yandri kepada wartawan usai membuka acara ‘Penanaman Nilai-nilai Luhur Kebangsaan Melalui Kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR’ kerjasama dengan Aliansi Honorer Nasional (AHN), Rabu (12/10/2022).

Yandri menyebut, jika Jokowi menilai ada menteri yang layak untuk diganti, pasti akan dilakukan, bukan hanya dari NasDem saja. Karena hal itu merupakan kewenangan mutlak Jokowi.

“Kalau itu masalah reshuffle dari partai manapun posisi apapun kan terserah Pak Jokowi. Tidak mesti dari NasDem. Partai lain juga kalau kata Pak Jokowi layak tentu di reshuffle,” ujarnya.

Sebelumnya, Relawan Jokowi meminta Presiden untuk segera memberhentikan para menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang berasal dari Partai NasDem, yang telah mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) Pemilu 2024.

Para Relawan Jokowi melihat NasDem adalah partai koalisi pendukung pemerintah Jokowi. Pun kini, beberapa kader Partai NasDem masih dipercayakan Jokowi sebagai menteri dalam kabinetnya.

Dideklarasikannya figur Anies oleh Partai NasDem dirasa para relawan berlawanan dengan visi dan misi pemerintahan Jokowi. Mereka juga mengatakan, tidak ingin bangsa Indonesia dibuat kacau oleh kelompok intoleran, radikal, dan pengasong khilafah dengan diselaraskannya Anies sebagai capres oleh Partai NasDem. (Asim)