Hasbullah Rahmad Tekankan Pendidikan, Kesehatan dan Penataan Kota Depok

by
Anggota DPRD Provinsi Jabar Hasbullah Rahmad (foto: fhr)

BERITABUANA.CO, DEPOK – Anggota DPRD Provinsi Jabar Hasbullah Rahmad, saat menjadi Calon Walikota Depok nanti, akan menekankan sektor kesehatan, pendidikan dan penataan kota Depok.

Untuk sektor kesehatan, politisi PAN itu ingin menjadikan setiap rumah sakit, ramah kepada masyarakat, mulai dari penjaga pintu masuk, yakni Satpam sampai kepada tempat pendaftaran atau loket.

“Garda depannya kan Satpam tuh ya, yang jaga pintu masuk untuk orang berobat. Jadi harus diutamakan keramah tamahan kepada orang, begitu juga orang yang ditugaskan di loket,” ujarnya, Selasa (20/9/2022).

Sekarang ini, lanjut, Sekretaris DPW PAN Jabar, semua orang berobat menggunakan BPJS, tapi terkadang suka dipersulit untuk pasien yang masuk dengan alasan kamar pasien (rawat inap) penuh.

Tetapi bila pasien yang menggunakan selain BPJS, katanya, selalu dipermudah sampai urusan kamar pasien.

“Nah ini yang akan kita perbaiki sistem-sistem seperti ini, agar semua pasien sama dimata pihak rumah sakit,” utaranya.

Kemudian, lanjut Hasbullah, untuk sektor pendidikan dirinya menginginkan sekolah-sekolah gratis, sehingga anak-anak khususnya di Depok, dapat sekolah didaerahnya sendiri tanpa harus sekolah ke daerah lain.

“Saya ingin anak-anak di Depok dapat sekolah dengan pembiayaan gratis, sehingga tidak harus sekolah ke daerah lain selain di Depok,” imbuhnya.

Bang Has juga menginginkan ada penambahan-penambahan sekolah-sekolah di wilayah Depok, agar semua anak-anak dapat mencari sekolah-sekolah dengan mudah di wilayah Depok.

”Saat ini sekolah SMU Negeri sudah ada penambahan yakni SMUN 14 dan 15,” ungkapnya.

Lalu untuk penataan kota dengan kaitannya pada ekonomi dan infrastrukturnya, Bang Has menjelaskan RT, RW dan tokoh masyarakat, tentang seperti apa desain pembangunan di Kota Depok itu sendiri.

Ia mengatakan, desain pembangunan di Kota Depok sebenarnya bisa ditengok pada Peraturan Daerah (Perda) tentang Tata Ruang Wilayah Kota Depok.

“Memang harus diakui, proses pembangunan sebagian wilayah Kota Depok, sedikit terlambat jika dibandingkan dengan kawasan Margonda,” paparnya.

Hal itu terjadi, tukasnya, lantaran pembangunan daerah ekonomi baru itu, perlu didukung oleh infrastruktur seperti jalan dan sebagainya.

Menurutnya, secara ideal pembangunan mesti dilakukan secara merata di setiap wilayah 11 kecamatan yang ada di Kota Depok.

“Jadi tidak akan terjadi yang namanya Margondasentris, jika infrastruktur sarana prasarana penunjang pertumbuhan ekonomi itu, terbangun merata di masing-masing wilayah,” jelasnya.

Namun, dalam realisasinya tidak semudah yang dibayangkan banyak pihak. Ia menyebut, ada beberapa faktor yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi serta perkembangan infrastruktur yang masif di satu wilayah.

“Sederhananya begini, setiap pengusaha atau pelaku ekonomi itu akan lebih tertarik untuk berinvestasi di daerah yang perspektif uang putarannya besar,” terangnya.

Ini hanya salah satu contoh, ujarnya, mengapa ada wilayah tertentu yang pembangunan infrastruktur dan ekonominya relatif tumbuh dan berkembang lebih cepat, dibandingkan daerah lainnya.

Hasbullah berharap, warga Depok agar sama-sama dapat membangun daerah atau kampung sendiri, menjadi lebih baik dan lebih humanis. (Rki)