Kelompok Radikal Nyata, Rais Syuriah PCNU Jember: Kader NU Harus Siapkan Diri, Gencarkan Nilai-nilai Aswaja

by
Rais Syuriah PCNU Jember KH Muhyiddin Abdusshomad (Peci Putih), Ketua PCNU Jember, H. Syaiful Bahri, Ketua PC Ansor Jember Gus Izzul Ashlah saat foto bersama para peserta PKL Angkatan Pertama PC Ansor Jember 2022. (FOTO: Muhammad Umar Fadloli)

BERITABUANA. CO, JEMBER – Rais Syuriah PCNU Jember, KH. Muhyiddin Abdusshomad meminta kepada kader NU, khususnya kader Ansor agar terus mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan ke depan. Sebab, tantangan yang akan dihadapinya akan semakin kompleks.

“Dunia sudah berubah, tantangan baru tentang faham dan amaliya radikal sudah nyata,” kata KH. Muhyiddin saat memberikan sambutan penutupan PKL PC GP Ansor Jember di Halaman Kampus 2 Universitas Islam Jember (UIJ), Minggu (4/9/22) malam.

KH. Muhyiddin lalu bercerita terkait adanya kelompok radikal yang akan menjadikan Jawa Timur sebagai medan baru perjuangan mereka dalam menyebarkan faham radikalisme.

“Jatim akan dijadikan seperti Jabar, ” ucap Pengasuh Ponpes Nurul Islam (Nuris) Jember ini.

KH. Muhyiddin lalu mencontohkan keberadaan kelompok tersebut yang sudah memulai aktivitasnya di Jember.

“Di Jember sudah banyak, sudah bekerja, mendirikan sekolah, Perguruan Tinggi, dimana mereka mempropogandakan bahwa lembaga mereka lebih berkualitas daripada NU, padahal faktanya tidak sama sekali,” jelasnya.

Kelompok tersebut, lanjut KH. Muhyiddin hanya pandai mengola kata-kata saja. “Mereka mempromosikan Pondok Pesantren Tahfid, paling hanya 1-2 Juz saja, berbeda dengan Ponpes NU yang namanya Tahfid itu ya 30 Juz. Mereka pandai membuat casingnya menarik,” tegas KH. Muhyiddin.

“Jangan mengira NU tertinggal dalam Ilmu Al-Quran. NU terdepan dalam hal Tahfid ini,” sambung KH. Muhyiddin menegaskan lagi.

Karena itu, KH. Muhyiddin benar-benar berpesan kepada kader NU dan Ansor agar terus meningkatkan ilmu-ilmu terkait Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja).

“Karena ini yang akan kita pertahankan supaya tidak di kelabuhi kelompok lain,” tutup KH. Muhyiddin. (Fadloli)