ICMI Orda Depok Siapkan Diri Berkontribusi Dalam Proses Transformasi Kota Depok

by
Ketua ICMI Orwil Jawa Barat Prof. Dr. Muhammad Najib, melantik Pengurus ICMI Orda Kota Depok, Periode Tahun 2022 - 2027, di Savero Hotel Depok (foto: riki)

BERITABUANA.CO, DEPOK – Sebagai salah satu ormas di Kota Depok, Ketua Majelis Pengurus Daerah (MPD) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Daerah (Orda) Kota Depok, Sri Harjanto menyampaikan, telah menyiapkan diri untuk berkontribusi dalam proses transformasi kota Depok. Serta berkolaborasi bersama-sama dengan berbagai pemangku kepentingan, warganya, pelaku ekonomi, ormas-ormasnya, perguruan tinggi, dan pemerintah kotanya.

“Semangat kami adalah semangat kolaborasi dan kohesi, untuk saling melengkapi bukan polarisasi, substitusi atau negasi. Niat, itikad dan upaya tersebut, ditujukan untuk kebaikan, keberdayaan seluruh masyarakat dan warga Depok,” jelasnya, dalam sambutan usai Ketua ICMI Organisasi Wilayah (Orwil) Jawa Barat Prof. Dr. Muhammad Najib, melantik Pengurus ICMI Orda Kota Depok, Periode Tahun 2022 – 2027, di Savero Hotel, Jalan Margonda Raya, Depok, Minggu, (20/3/2022).

Selain itu, dia juga menyampaikan tiga bagian paparan. Pertama, tentang Transformasi, kata kunci yang menjadi arahan Presiden RI kepada ICMI, Kedua, tentang Cendekiawan – siapa dan apa karakter dan yang dilakukan, dan Ketiga, tentang Konteks Ruang dan waktu ICMI Depok.

Tentang transformasi, dia mengutarakan, pada sambutan pelantikan ICMI Pusat 2021-2026, Presiden RI Joko Widodo menekankan pentingnya kontribusi ICMI, dalam proses transformasi di Indonesia.

“Dengan pengertian ini pun, kita bisa memadankan banyak hal yag bermakna sejenis, sebagai sebuah proses transformasi.
Pembangunan adalah sebuah proses transformasi yang meliputi aspek fisik, spiritual, lingkungan manusia beserta sarana dan prasarana kehidupannya,” ulasnya.

Sebagai muslim, kata dia, ICMI sudah sangat akrab dengan proses transformasi tersebut. Pasalnya, sejatinya didalam Al-Qur’an, manusia senantiasa diingatkan terus agar melakukan proses transformasi.

“Jika kita membaca ayat Al Qur’an QS. Al Baqoroh (2): 257,pada penggalan ayat
“ Dia (Alloh) yang mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya (iman)…”. Ada proses transformasi dengan izin dan kehendak Alloh SWT kepada sesorang muslim, orang yang mengaku sebagai orang yang berserah diri kepada Alloh,” tatarnya.

Lalu, sambutnya, yang kedua mengenai Cendikiawan dan Kecendekiawanan. Diskusi dan diskursus tentang siapa itu cendekiawan dan apa perannya di dalam masyarakat, menurutnya sudah berlangsung sejak lama. Edward Said, professor di AS kelahiran Palestina, menggambarkan seorang cendekiawan, adalah orang yang mengatakan kebenaran di hadapan penguasa (Say Truth to Power).

“Namun pakar umumnya sepakat bahwa, cendekiawan adalah orang yang berkarakter dan berpihak kepada kebenaran. Ia juga menyuarakan kebenaran, membela, menegakan dan memberikan solusi masalah dengan kebenaran,” pintasnya.

Sementara, Antonio Gramsci, utasnya, membedakan cendekiawan menjadi dua, yaitu cendekiawan tradisional dan cendekiawan organik. Cendekiawan tradisional menurutnya adalah, figur-figur akademikus atau orang-orang yang lahir dari produk universitas seperti dosen, akademisi, termasuk mahasiwa. Sedangkan intelektual organik adalah, sosok individu yang juga ada di berbagai kelas sosial.

“Ia bisa berupa seorang petani, nelayan, pengusaha atau siapa pun selama memiliki karakter kencendekiawanan. Al-Quran menggambarkan kencendekiawanan sebagai Ulul Albab,” tekannya.

Namun, lanjutnya, dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan, yang dimaksud dengan Ulul Albab adalah, sosok individu manusia dengan akal yang sempurna dan bersih, yang dengannya dapat diketemukan berbagai keistimewaan dan keagungan mengenai sesuatu.

“Jadi, kita bisa faham mengapa di dalam Al Qur’an kita sering menemukan kata-kata ‘…apakah kamu tidak berfikir..’; ‘….apakah kamu tidak berakal …’; ..sejatinya Alloh swt sedang memberi tantangan akan fungsi kecendekiawanan kita. Secara tidak langsung, sebetulnya seorang muslim itu adalah juga seorang cendekiawan, jika hanya ia mau menggunakan neo-cortex nya,” tegasnya.

Ketiga, dia membeberkan, Konteks ‘kekinian-ke-di-sini-an’ ICMI Depok 2022-2027. Pertama, tentu ujarnya, harus mengapresiasi salah satu capaian pembangunan pimpinan kota Depok, yang telah mentransformasikan Kota Depok menjadi kota peringkat ke-3 terendah angka kemiskinan (2.58%) di Jabar, dari 514 kota di Indonesia di tahun 2021.

“Kedua, kami juga mencermati tema pembangunan Kota Depok pada tahun 2022, yaitu Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Daya Saing Daerah Dan Pelayanan Publik Dengan Prioritas Pembangunan, yang terdiri dari 10 komponen program prioritas,” imbuhnya.

Semua itu, Sri simpulkan dalam singkatan tiga huruf B (3B), yakni Bersama – Bergerak – Berdaya.

“Semoga Alloh SWT memudahkan, mensukseskan dan memberkahi niat, itikad
dan usaha kebaikan ini. Hasbunallohi wa ni’mal wakil, aamiin,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono mengharapkan, ICMI Orda Kota Depok bisa membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat.

“Benar yang tadi disampaikan Pak Sri, bahwa IPM Depok urutan 3 tertinggi di Jabar,, tapi dengan adanya ICMI, saya berharap IPM Depok jadi juara di Jabar,” ujarnya.

Selain IPM, dia juga berharap ICMI bisa mendidik para anak muda, pasalnya Depok punya bonus demografi 70 persen, dimana jumlah anak-anak dan Lansia sedikit.

“Ini sangat kita butuhkan, untuk bisa mencapai Indonesia Emas 2045, untungnya beberapa negara maju seperti di Jepang, sudah tidak alami bonus demografi. Tapi di Indonesia, potensi anak muda usia produktif justru muncul dari 2021 hingga 2045. Harapan saya ICMI bisa membangun Depok, untuk dibanggakan di Indonesia dan dunia,” tekan Imam, yang juga sebagai Ketua Dewan Penasihat ICMI Orda Kota Depok

Peran ICMI, lanjut Imam, harus bisa di rasakan masyarakat Depok, sama dengan masyarakat lainnya yang tengah alami keterpurukan ekonomi.

“Nah, untuk itu ICMI harusnya yang membantu cari rumus, agar warga Depok bangkit dari keterpurukan ekonomi. Dengan terpuruknya ekonomi kita, maka pertumbuhan ekonomi Kota Depok turun 2 persen, jadi minus 1,2 persen. Untungnya, di tahun 2022, naik menjadi 3,29 persen. Tahun 2022 ini, saya rasa harus jadi momentun untuk kembali reborn di atas 6 persen,” utasnya.

Pengurus ICMI Orda Kota Depok periode 2022-2027, terdiri dari Ketua Dewan Penasihat, Imam Budi Hartono, Ketua Dewan Pakar:, Ahmad Dimyati Badruzzaman, dan Majelis Pengurus Daerah (MPD) di ketuai oleh Sri Harjanto, dengan Wakil Ketua Agus Dwi Cahyono, Suwanto, Aan Midad Arizza, dan Bactiar Firdaus.

Sebagai Sekretaris umum adalah Nurhadi, dan Bendahara umum adalah Pujianto. Tampak 2 orang pejabat Pemkot Depok yakni Kadisdik Depok Wijayanto serta Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Depok, Sidik Mulyono, turut menjadi pengurus ICMI Orda Kota Depok, sebagai Kepala Bidang. (Rki)