Data ST2023 Menjawab Isu Sektor Pertanian Nasional dan Global

by
Indra Souri saat memaparkan materi terkait ST2023. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Data Sensus Pertanian 2023 (ST2023) menjadi jawaban akan isu strategis terkini di sektor pertanian, yang dibutuhkan oleh pemerintah.

ST2023 menjamin tersedianya kebutuhan data pertanian, baik level nasional dan level global.

“ST2023 ini merupakan aktivitas penyediaan data yang aktual dan berkualitas,
pada sektor pertanian,” ujar Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira Kale saat membuka kegiatan Seminar Pubisitas ST2023 di aula BPS Provinsi NTT, Selasa (16/8/2022).

Menurut Matamira Kale, ST2023 meneruskan tonggak sejarah yang sudah diukir sejak tahun 1963, yang saat itu sektor pertanian berkontribusi terhadap Produksi Domestik Bruto (PDB) secara nasional sebesar 60 Persen, dan komoditi pertanian masih merupakan komponen utama pada ekspor Indonesia, tapi sekarang bergeser pada Migas.

“Ketika dimulai ST1963, Presiden Soekarno mengaku penting memahami struktur pertanian Indonesia, karena Indonesia ingin beralih dari dominan sektor pertanian menuju industri,” tegas Matamira Kale.

Disamping itu, tambah Matamira Kale, Soekarno menyampaikan amanatnya tentang sektor pertanian, yang masih relevan dengan kondisi saat ini.

“Angka-angka statistik yang dikumpulkan, melalui ST menggambarkan berbagai aspek
mengenai pertanian nasional, untuk penentuan kebijakan,” jelas Matamira Kale.

Untuk itu, Matamira Kale mengimbau masyarakat NTT, untuk memberikan data sesuai kondisi sesuai di lapangan, jangan ditambah atau dikurangi. Karena dengan data berkualitas yang diberikan masyarakat, akan membantu pemerintah merumuskan
kebijakan-kebijakan di sektor pertanian yang tepat sasaran.

“Kalau tepat sasaran, harapannya bahwa Indonesia akan mencapai kedaulatan pangan, dan kesejahteraan petani meningkat,” ujar Matamira Kale.

Pada kesempatan yang sama, Indra S. Souri selaku nara sumber mengungkapkan ST2023 dirancang agar hasil yang diperoleh berstandar Internasional.

“Sensus Pertanian berstandar Internasional, mengacu kepada program FAO yang dikenal dengan World Programme for the Census of Agriculture (WCA),” ujar Indra Souri.

Dijelaskan Indra Souri, Sensus Pertanian dilaksanakan oleh 112 negara, termasuk 18 negara yang sedangkan menggelar ST2023, Indonesia salah satunya.

“ST2023 dimulai bulan Mei 2023 mendatang, dengan tujuan memotret perubahan struktur pertanian Indonesia, dalam 10 tahun terakhir,” kata Indra Souri.

Disamping itu, tambah Indra Souri, menyediakan kerangka sampel bagi survei-survei yang akan dilaksanakan diantara dua sensus, untuk mengumpulkan statistik pertanian yang lebih rinci.

“Tidak kalah penting, juga untuk menyediakan data yang digunakan sebagai benchmark dan rekonsiliasi statistik pertanian yang ada,” pungkasnya. (iir)