Miliki Modal Ideologi dan Karakter, Safari Puan Maharani Serap Aspirasi Masyarakat

by
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago.(Foto: Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Figur pemimpin Indonesia ke depan haruslah orang-orang yang memiliki ideologi dan dekat dengan rakyat. Bukan figur yang hanya bermodalkan elektabilitas dan popularitas saja.

Penilaian ini disampaikan pengamat politik sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menjawab media di Jakarta, Selasa (26/7/2022).

Selain memiliki ideologi dan kedekatan dengan rakyat, lanjut Pangi, figur pemimpin dimaksud juga harus kuat di partai politik (Parpol), bukan hanya menjadikan parpol kendaraan untuk kepentingan sesaat.

“Kita tidak mau kemudian capres kita ini tidak kuat di partai politik hanya menjadikan parpol sebagai kendaraan kepentingan sesaat yang kemudian (ketika jadi) ditinggal begitu saja. Sehingga terkesan keberadaaan parpol hanya main-main saja, transaksional- pragmatis saja,” katanya lagi.

Ketika ditanyakan, perihal kegiatan safari politik Puan Maharani ke sejumlah daerah, Ipang sapaan Pangi Chaniago mengatakan bahwa itu bagian dari salah satu cara Puan untuk menyerap aspirasi dan menyampaikan gagasannya tentang Indonesia ke depan.

“Itu (safari politik) bagian upaya, memperkenalkan diri dan menyampaikan gagasan yang ada dibenaknya bahwa begini cara kita berfikir tentang Indonesia,” sebut dia.

Di sisi lain, Ipang menilai sebagai seorang kader partai, ideologi maupun karakter Puan Maharani sudah tidak perlu diragukan lagi. Sekarang ini, lanjut dia, bagaimana Puan bisa berbuat banyak dengan memahami apa yang menjadi harapan dan keinginan rakyat.

“Mengapa? Karena persoalan elektabilitas, akseptabilitas maupun popularitas hanya bonus, bukan menjadi tujuan utama,” ujarnya.

Karena, menurut Pangi, masyarakat akan bertanya bukan soal kenal atau tidak. Tetapi soal gagasan apa yang anda berikan terhadap kondisi rakyat hari ini.

“Saat itulah mereka akan menangkap pemimpin seperti apa yang diinginkan dan dibutuhkan kedepannya. Sehingga Puan harus mengerti betul konteks dan selera, cita rasa yang menjadi keinginan rakyat,” tutupnya. (Ery)