GMIT Samaria Tolak Ukur Pengembangan Kerukunan di NTT

by
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat saat menghadiri peresmian gereja GMIT Samaria di Desa Noelbaki. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Kerjasama lintas agama disekitar GMIT Samaria Noelbaki Klasis Kupang Tengah, menjadi tolak ukur pengembangan kerukunan di Provinsi NTT.

Hal ini diungkapkan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat menghadiri meresmikan dan mentahbiskan Gedung Kebaktian Jemaat GMIT Samaria, Senin (9/5/2022).

“Jika kondisi ini dipertahankan, maka NTT semakin lestari dan kokoh sebagai Nusa Terindah Toleransinya,” papar Viktor Laiskodat.

Menurut Viktor Laiskodat, ini menjadi contoh yang baik bagi seluruh jemaat GMIT, sebagai teladan dengan ikut berpartisipasi para umat muslim dan umat katholik. Kerukunan itu harus dimulai dari hal-hal sederhana, seperti ini.

“Sinergitas harmonis seperti ini yang kita perlu, dan menjadi salah satu modal utama dalam membangun NTT, agar NTT bisa cepat keluar dari berbagai belenggu kemiskinan,” tambahnya.

Dijelaskan Viktor Laiskodat, NTT ini bisa bergerak maju, manakala masyarakat dapat bekerja bersama-sama, tanpa melihat berbagai perbedaan yang ada. Karena sesungguhnya perbedaan adalah sebuah kekayaan yang bisa mendorong kita dapat cepat maju.

Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Mery Kolimon dalam Suara Gembalanya menyampaikan apresiasi kepada Panitia, yang sudah bisa membangun sebuah gedung gereja yang representatif, dimana hal tersebut juga menjadi bagian penting partisipasi nyata dalam membangun NTT.

“Saya ingatkan kepada seluruh Jemaat dan Panitia, setelah bangun jangan lupa untuk merawat dan menjaga gedung kebaktian ini dengan baik, sehingga dapat juga dinikmati oleh beberapa generasi mendatang,” pesan Merry Kolimon.

Walikota Jayapura Benhur Tomi Manno, atas nama donatur juga menyampaikan apresiasi kepada Ibu Pendeta dan seluruh jemaat GMIT Samaria atas penerimaan sukacita bagi rombongan dari Papua.

“Terima kasih kami telah diterima dalam semangat persaudaraan, dan lebih dari itu, kami diperkenankan dan diberi kesempatan, untuk memberi diri ikut mempersembahkan yang terbaik bagi pembangunan rumah ibadah GMIT Samaria Noelbaki,” ungkap Benhur Manno.

Sedangkan Ketua Panitia, Petrus Ludji Dima, mengatakan bahwa setelah melalui pergumulan panjang 6 tahun tahun 7 bulan, akhirnya gedung baru Jemaat GMKIT Samaria dapat terselesikan dengan baik. (iir)