Iedul Fitri 1443 H, Covid 19 , Modernitas dan Pancasila Kita

by
Modernitas (ilustrasi/Ist)

DI awal dan tahun ke 2 ketika dunia dilanda awal bencana covid 19, pemerintah di seluruh dunia tak terkecuali Indonesia harus berfikir dan bekerja keras untuk menanganinya.

Penanganan yang dilakukan oleh pemerintahan di seluruh dunia termasuk Indonesia meliputi penanganan secara medis dan sosial.

Penanganan secara medis meliputi identifikasi dan sosialisasi tentang virus dan resikonya; penanganan terhadap mereka yang terinfeksi; menemukan vaksin dan obat yang efektif untuk mencegah dan mengobati maupun pola perilaku dan relasi sosial baru yang sesuai dengan situasi pendemik.

Sedangkan secara sosial , masyarakat di kelola sedemikian rupa untuk tidak berkerumun yang dapat berpotensial melahirkan klaster covid.

Meskipun tidak sama dalam istilah atau penamaan seperti Lock Down atau Semi Lock Down di luar negeri atau Pembatasan Sosial Bersekala Besar( PPSB ) atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) di Indonesia tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu mengendalikan mobilitas dan interaksi di masyarakat ( crowd control ).

Kombinasi pendekatan medis dan sosial diatas berdampak pada situasi aktifitas masyarakat yang berkurang khususnya yang berhubungan dengan kegiatan yang bersifat kerumunan termasuk kegiatan keagamaan hari besar diantaranya sholat iedul fitri.

Namun demikian setelah hampir 2 tahun upaya medis dan sosial yang begitu massive dan massal sampai dengan tahun 2022 melalui upaya vaksinasi ke 3.

out put dari itu adalah tingkat penularan yanv relatif terkendali termasuk fatalitas yang menjadi dampaknya termasuk indikator keamanan kesehatan yang semakin baik di ruang publik .

out come dari kondisi itu situasi ramadhan dan iedul fitri 1443 H menjadi berbeda pada tahun 2022. Masjid dan Lapangan dipenuhi jemaah untuk melaksanakan sholat tarawih dan sholat iedul fitri termasuk mobilitas mudik antar daerah yang juga tinggi.

Potret itu semua sejatinya membuktikan sekali lagi bahwa manusia yang diberikan kecerdasan untuk berfikir mampu bertahan dalam menghadapi pandemic virus corona yang menjadi ancaman kesehatan manusia sekaligus menggoncang sendi sendi kehidupan dasar sosial masyarakat dan tata kelola pemerintahan.

Hal ini juga membuktikan bahwa pendekatan modern dalam mengelola isu kehidupan menjadi salah satu faktor kunci dalam menghadapi ketidak pastian perubahan ekosistem kehidupan yang menunjukkan trend kritikal.

Belajar dari strategi dan cara cara mengatasi persoalan pendemic covid 19 di tanah air dan global tentunya mendorong pemerintah dan masyarakat untuk berkolaborasi menjawab tantangan masa depan ekosistem negara dan bangsa kedepan yang multi dimensional melalui pendekatan pendekatan modern.

Pendekatan modern selalu berbasis pada metodelogi ilmiah yang berorientasi pada pemecahan masalah melalui :

1. kepemimpinan yang matang di semua sektor pemerintahan;
2. pengidentifikasian masalah secara objective dan mengeliminir pendekatan subjektive;
3. Solusi konkret dan konsisten yang linear dengan identifikasi masalah;
4. Memperkuat sistem managemen organisasi negara yang mampu memicu dan memacu peran aktif kolektif dari masyarakat;
5. Proses pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program secara efektif dan efisien.

Tentunya ancaman penularan virus covid 19 dan lainnya akan selalu menghantui ekosistem kehidupan sosial kita.

Sepanjang itu pula kesiapan sistem respons pemerintah dan masyarakat terus dioperasionalkan dalam satu kesatuan motivasi bersama yang berkerja secara dinamis melalui kepemimpinan yang matang dan sistem tata kelola organisasi yang efektif dan efisien untuk memastikan negara tetap dapat bertahan hidup dalam dinamika perubahan ekosistem global dengan segala kompleksitas ancaman dan tantangannya.

Selamat Iedul Fitri 1443 H , Kembali Kepada Fitrah Diri Dan Fitrah Sebagai Satu Nusa , Satu Bangsa dan Satu Langkah Menuju Indonesia Yang Sehat , Beriman dan BerTaqwa , Bersatu dalam keadaban , Produktif Dan Sejahtera Sebagaimana Esensi Pancasila Kita.

Yogyakarta, 3 Mei 2022.

*DR. Andry Wibowo Sik, Msi* –  (Doktor Ilmu Kepolisian Bidang Konflik Identitas, Mantan Anggota Pasukan Perdamaian PBB di Bosnia Herzegovina)