Wali Kota Jeriko Resmikan Nama Jalan Frans Lebu Raya

by
Upacara adat pemberian nama jalan Frans Lebu Raya. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Wali Kota Kupang, Jefirstson R. Riwu Kore secara resmi menetapkan ruas jalan di kawasan Kelurahan Tuak Daun Merah (TDM) hingga kelurahan Oebufu Kota Kupang, sebagai jalan Frans Lebu Raya. Sebelumnya ruas jalan sepanjang kurang lebih 2,5 km itu bernama Jl. Perintis Kemerdekaan.

Keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan Wali Kota Kupang No 69/KEP/HK/2002. Pada kesempatan yang sama Wali Kota Kupang juga merevisi nama jalan M. Pradja di Kelurahan Namosain menjadi Jalan M.M. Pa Radja, sesuai permintaan keluarga.

Dalam sambutannya, Jeriko sapaan Wali Kota Kupang, menyampaikan penetapan nama jalan Frans Lebu Raya datang dari niat hati yang tulus, untuk memberi penghormatan kepada almarhum yang telah menjadi salah satu kebanggaan NTT, karena dedikasi dan jasanya yang luar biasa.

”Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Kiprah para tokoh ini, dalam perjalanannya telah memberikan sumbangsih penting dan sangat berharga, bagi daerah dan bangsa ini,” tegas Jeriko saat peresmian, Sabtu (23/4/2022)

Karena itu, tambah Jeriko, tidak berlebihan apabila Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang mengabadikan nama tokoh Alm. Drs. Frans Lebu Raya dan Alm. Marthijn Marscha Pa Radja pada jalan-jalan utama di kota ini..

“Alm. Frans Lebu Raya sepanjang hidupnya, telah menorehkan prestasi yang terbilang gemilang untuk daerah ini,” tegas Jeriko.

Jeriko menguraikan, sejak menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD NTT pada tahun 1999, kemudian sebagai Wakil Gubernur NTT periode 2003-2008, lalu sebagai Gubernur NTT dua periode sejak 2008-2018, berbagai karya besar telah dihasilkannya.

“Salah satu gebrakan pro rakyatnya yang terkenal adalah program Desa Mandiri Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera (Anggur Merah),” papar Jeriko.

Sementara Alm. Marthijn Marseha Pa Radja, kata Jeriko, dikenal sebagai ”Pahlawan Kapal Tujuh”. Pada tanggal 10 Februari 1933, putra asli Sabu Raijua itu telah memimpin penyerangan atas kapal perang Belanda, Zeven Provincion di Selat Sunda, yang dikenal dengan De Zeven Provincion Affair (pemberontakan kapal tujuh).

“Dalam peperangan tersebut M.M Pa Radja bersama 20 rekan seperjuangannya, dinyatakan gugur kemudian dimakamkan di taman makam pahlawan Kalibata-Jakarta,” terang Jeriko .

Dijelaskan Jeriko, lemberian nama jalan Drs. Frans Lebu Raya dan revisi nama jalan M.M. Pa Radja pada ruas jalan utama di Kota Kupang, merupakan wujud penghargaan yang diberikan oleh Pemkot Kupang kepada para tokoh ini, atas jasa, pengorbanan dan pengabdian tanpa pamrih bagi bangsa dan daerah ini.

Istri Alm. Drs. Frans Lebu Raya, Lusia Adinda Lebu Raya dalam ungkapan hati mewakili keluarga, menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan ide pemberian nama jalan Frans Lebu Raya oleh Wali Kota Kupang dan jajarannya.

“Kami tidak menyangka prosesnya bisa secepat ini, karena baru dihubungi langsung oleh Wali Kota tentang rencana ini beberapa waktu lalu, tepat menjelang peringatan 100 hari kepergian Alm. Frans Lebu Raya,” tegasnya.

Bahkan Wali Kota bersama Ibu juga, tambah Lusia Lebu Raya, sudah berkenan datang langsung ke kediaman mereka untuk menyampaikan rencana ini. (iir)