Kemenhub Atur Angkutan Barang Jelang dan Sesudah Lebaran di Ruas Tol dan Non Tol

by
Truk muatan barang. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Dalam rangka mengoptimalkan pergerakan arus lalu lintas saat Idul Fitri 1443 H, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengeluarkan Surat Edaran Nomor 40 Tahun 2022 tentang Pengaturan Operasional Angkutan Barang Pada Masa Arus Mudik dan Arus Balik Selama Angkutan Lebaran Tahun 2022.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi dalam keterangan persnya, Jumat (8/4/2022) mengatakan pengaturan operasional tersebut akan berlaku untuk arus mudik pada 28 April – 1 Mei 2022 dan arus balik pada 7 – 9 Mei 2022.

Dikatakan, pengaturan pembatasan operasional angkutan barang dilakukan terhadap mobil barang dengan Jumlah Berat Yang Diizinkan (JBI) lebih dari 14.000 kg, mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan, dan kereta gandengan; dan mobil barang yang digunakan untuk mengangkut bahan galian meliputi tanah, pasir, dan/atau batu, bahan tambang, dan bahan bangunan.

Dirjen Budi mengungkapkan, pengaturan pembatasan operasional angkutan barang berlaku untuk Ruas Jalan Tol dan Ruas Jalan Non Tol (Jalan Nasional) dengan waktu pemberlakuan untuk arus mudik pada Kamis, 28 April 2022 pukul 00.00 WIB sampai dengan Hari Senin, 9 Mei 2022 pukul 12.00 WIB dan arus balik hari Sabtu, 7 Mei 2022 pukul 00.00 WIB sampai dengan Hari Senin, 9 Mei 2022 pukul 12.00 WIB.

Secara detail, lanjutnya, terdapat 15 Ruas Tol yang diberlakukan pembatasan operasional angkutan barang, yakni ruas Tol Bakauheni – Palembang, Prof. Dr. Ir. Sedyatmo, JORR, Jakarta – Bogor – Ciawi – Cigombong, Jakarta – Cikampek, Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi, Cikampek – Palimanan – Kanci – Pejagan, Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang, Krapyak – Jatingaleh, Jatingaleh – Srondol, Jatingaleh – Muktiharjo, Semarang – Solo – Ngawi, Ngawi – Kertosono – Mojokerto – Surabaya – Gempol – Pasuruan – Probolinggo, Surabaya – Gresik dan ruas Tol Pandan – Malang.

Termasuk juga 26 Ruas Jalan Non Tol (Jalan Nasional) yang diberlakukan pembatasan operasional angkutan barang yakni Ruas Jalan Medan – Berastagi, Ruas Jalan Pematang Siantar – Parapat Simalungun – Porsea, Ruas Jalan Jambi – Padang via Sarolangun, Ruas Jalan Jambi – Padang via Tebo, Ruas Jalan Jambi – Padang via Sengeti serta Ruas Jalan Jambi – Palembang.

Kemudian, lanjutnya lagi, termasuk juga ruas jalan Jakarta – Tangerang – Serang – Cilegon – Merak, Ruas Jalan Merak – Cilegon – Lingkar Selatan Cilegon – Anyer – Labuan, Ruas Jalan Raya Merdeka – Jalan Raya Gatot Subroto, Ruas Jalan Serang – Pandeglang – Labuan, Ruas Jalan Bandung – Nagrek – Tasikmalaya – Ciamis – Banjar, Ruas Jalan Bandung – Sumedang – Majalengka – Cirebon, dan Ruas Jalan Ciawi – Cianjur.

Dan juga ruas Jalan Solo – Klaten – Yogyakarta, Ruas Jalan Bawen – Magelang – Yogyakarta, Ruas Jalan Brebes/Tegal – Ajibarang – Purwokerto, serta Ruas Jalan Purwokerto – Banjarnegara – Wonosobo – Magelang (Secang), Jogja – Wates, Ruas Jalan Jogja – Sleman – Magelang, Ruas Jalan Jogja – Wonosari, Jalur Jalan Lintas Selatan (Jalan Daendeles), Ruas Jalan Pandaan – Malang, Ruas Jalan Probolinggo – Lumajang, Ruas Jalan Caruban – Jombang, Ruas Jalan Banyuwangi – Jember, dan Ruas Jalan Denpasar – Gilimanuk.

Namun demikian, tuturnya, pembatasan ini tidak berlaku bagi mobil barang pengangkut bahan bakar minyak atau bahan bakar gas, barang ekspor dan impor dari dan ke pelabuhan ekspor atau impor, air minum dalam kemasan, ternak, pupuk, hantaran pos dan uang, serta barang-barang pokok seperti beras, tepung terigu, dan sebagainya.

“Pada kesempatan ini saya juga mengimbau kepada seluruh sopir angkutan barang agar mematuhi aturan yang berlaku serta tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat demi menjaga keselamatan, keamanan, serta ketertiban berlalu lintas,” pungkas Dirjen Budi. (Yus)