Anis Matta Tegaskan, Partai Gelora Tak Tertarik dengan Isu Penundaan Pemilu

by
anis matta
Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Anis Matta.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Anis Matta menegaskan bahwa partai yang dipimpinnya saat ini tidak tertarik dengan isu penundaan pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024 yang digulirkan sejumlah ketua umum partai politik pendukung pemerintah, hingga Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.

“Kami tidak tertarik (penundaan pemilu). Dari hampir semua perspektif, tidak ada alasan sama sekali untuk melakukan penundaan pemilu,” ujar Anis Matta dalam diskusi Gelora Talks bertajuk ‘Heboh Gonjang Ganjing Tunda Pemilu 2024, Apa Kata Survei?’, Rabu (23/3/2022).

Apalagi menurut Anis Matta, pihak pendukung isu tersebut tidak membawa narasi kuat ketika menggulirkan penundaan pesta demokrasi lima tahunan di Indonesia. Sejak awal isu tersebut digaungkan, tidak ada alasan maupun logika yang menarik yang dipakai.

“Dari awal kita tidak melihat isu ini sebagai isu yang menarik. Untuk itu, Gelora sebagai partai enggan terburu-buru mengambil sikap ketika isu penundaan pemilu digulirkan,” kata mantan Wakil Ketua DPR RI ini.

Namun begitu, Anis mengaku kalau partainya masih akan tetap mengikuti perkembangan isu penundaan pemilu, secara lebih detail serta memantau perkembangan terus.

“Kita tetap perlu mendengarkan wacana ini secara lebih detil karena walaupun kita (Partai Gelora) menolaknya, tapi kita tetap memantau perkembangannya secara terus menerus,” tandasnya.

Sejedar diketahui, usulan penundaan pemilu ini disampaikan Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar dengan alasan momentum perbaikan ekonomi dianggap tak boleh terganggu dengan adanya Pemilu.

“Saya mengusulkan Pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun, agar momentum perbaikan ekonomi ini tidak hilang dan kemudian tidak terjadi Freeze (pembekuan) untuk mengganti stagnasi selama 2 tahun masa pandemi,” kata Muhaimiun di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Bahkan Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) itu menjelaskan kalau para pelaku bisnis juga sudah menyampaikan masukan bahwa 2022-2023, akan ada tren dan momentum perbaikan ekonomi yang luar biasa. Selain itu dirinya juga banyak menerima masukan dari berbagai macam kunjungan daerah.

“Banyak yang menyatakan pandemi telah membuat stagnansi 2 tahun ekonomi, sosial, politik hingga pendidikan. UMKM mengalami masa sulit tetapi saya bilang tidak hanya ekonomi, sosial pendidikan juga mengalami staganansi dua tahun. Dari kunjungan saya ke daerah dan melihat prospek yang sangat politis ke depan ini momentum ini tidak boleh diabaikan, momentum yang baik-baik ini ke depan tudak boleh diabaikan,” sebut dia.

Lebih lanjut, Muhaimin menilai juga penyelenggaraan pemilu selalu terjadi 3 masalah yakni pembekuan agresifitas ekonomi, uncertainly economy, hingga ekspolitasi ancaman konflik. (Jal)