Soal Kelangkaan Minyak Goreng, YLKI: Jangan Jadikan Rakyat ‘Kelinci Percobaan’

by
ylki, tulus
Ketua Harian YLKI, Tulus Abadi. (Foto:Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyebut bahwa kebijakan yang diambil pemerintah selama empat bulan terakhir, terkait dengan kelangkaan minyak goreng, dinilai hanya coba-coba. Antara lain akan mensubsidi, menentukan harga eceran tertinggi (HET) dan akhirnya mencabut HET.

“Aneka kebijakan terkait minyak goreng, membuat masyarakat sebagai konsumen menjadi ‘kelinci percobaan’,” kata Tulus Abadi saat menjadi narasumber dalam acara Gelora Talk bertajuk ‘Harga-harga Meroket, Rakyat Menjerit, Dimanakah Negara?’, Rabu (16/3/2022).

Menurut Tulus, kebijakan HET maupun intervensi pasar yang telah diambil pemerintah selama ini, tidak akan efektif karena barangnya tidak dipegang oleh pemerintah. Selain itu, kebijakan yang diambil justru melawan pasar dan tidak market friendly.

“Namun, efektivitas kebijakan pencabutan HET juga perlu dilihat. Apakah pencabutan HET akan mengubah keadaan atau tidak, akan bisa dilihat,” ujarnya.

Sebab, dari sisi hulunya tidak disentuh. Dia juga mengaku tidak tahu, apakah kebijakan tersebut akan digoreng menjadi kebijakan politis atau tidak. Karena biasanya, bila ada kontroversi di masyarakat atas suatu fenomena, biasanya ada yang tiba-tiba tampil.

“Kemudian membuat kebijakan baru serta memerintahkan a, b, c, d dan menjadi pahlawan. Kalau hal semacam ini terjadi di Jepang, maka minimal menteri yang bertanggungjawab sudah mengundurkan diri. Atau dipecat bahkan bunuh diri, sebagai bentuk pertanggungjawaban publik karena gagal menjalankan tugas,” tegas Tulus Abadi. (Jimmy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.