Saatnya Indonesia Membutuhkan Pahlawan Pancasila

by
Politisi PDI Perjuangan Yoseph Umarhadi saat diterima Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Foto: Humas MPR)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Politisi PDI Perjuangan, Yoseph Umarhadi menyebut Indonesia semakin membutuhkan sosok pahlawan setelah 76 tahun kemerdekaan. Namun pahlawan yang dibutuhkan itu adalah sosok yang berani dan rela berkorban demi membela kebenaran Pancasila.

Memperingati hari Pahlawan setiap tanggal 10 November, Yoseph Umarhadi melalui keterangan tertulisnya yang diterima wartawan, Rabu (10/11/2021) menyatakan, sosok yang berani dan rela berkorban akan banyak ditemukan dalam berbagai bidang sehingga patut disebut sebagai pahlawan.

“Namun yang dibutuhkan saat ini dan demikian penting adalah pahlawan Pancasila,” kata mantan Anggota DPR RI ini, yang juga melihat setidaknya ada dua alasan penting hadirnya sosok Pahlawan Pancasila.

Pertama, dia sebut karena Pancasila adalah dasar filsafat negara, yang dapat dimaknai sebagai pandangan hidup. Karena sebagai pandangan hidup, Pancasila seyogianya tercermin dalam setiap perilaku manusia Indonesia, karena manusia Indonesia sejatinya adalah manusia Pancasila.

Tapi karena adanya benturan kebudayaan, ditambah sifat-sifat pragmatis dan mau menang sendiri, maka menurut Yoseph, manusia Pancasila itu lambat lain semakin memudar digantikan oleh aneka warna manusia yang diadopsi dari nilai-nilai budaya lain.

“Hal ini membuat masyarakat Indonesia semakin jauh meninggalkan Pancasila, pada hal sebagai dasar filsafat dan pandangan hidup, Pancasila adalah anugerah dan sumber kebahagiaan karena sesuai dengan kodrat manusia,” terang Yoseph.

Alasan kedua, dikemukakan Yoseph karena Pancasila mendapatkan ancaman dari berbagai lini, termasuk dari dalam masyarakat sendiri maupun dari elit politik. Di masyarakat misalnya muncul sektarianisme, dan pengagungan kelompok dengan menonjolkan identitasnya.

Sementara di elit politik adalah meluasnya pragmatisme politik, ketidakjujuran, hasrat untuk terus mengobjektivasikan atau bahkan mengeksploitasi pihak lain, yang tidak sesuai dengan Pancasila.

“Akibatnya, kehidupan yang dicita-citakan para pendiri negara, seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 menjadi semakin jauh,”sebut dia lagi.

Dalam situasi semacam ini lah sambung dia, bangsa ini memerlukan pahlawan Pancasila, yaitu sosok yang bukan hanya menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam dirinya, tapi sekaligus memperjuangkan Pancasila sebagai sebuah kebenaran.

Di sisi lain, Yoseph Umarhadi mengkritik adanya orang mempidatokan Pancasila secara berapi-api, tapi sekaligus yang paling antusias membantahnya dalam perilaku.

Mengenang hari pahlawan 10 November atas keberanian masyarakat Indonesia dulu melawan penjajahan, Yoseph mempertanyakan kemungkinan mencari ideal baru bagi lahirnya pahlawan Pancasila.

“Sosok yang dalam dirinya Pancasila itu hadir, sekaligus yang tanpa henti menyuarakannya sebagai sebuah kebenaran,” imbuh Yoseph. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *