Dave Laksono: Singkatnya Masa Jabatan Jenderal Andika Sebagai Panglima TNI, akan Mampu Dijalaninya

by
Dave Akbarshah Fikarno Laksono, ME. Anggota MPR RI dari F-PG. (Foto: Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Rapat Paripurna DPR RI baru saja mengesahkan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang pensiun di bulan November ini. Banyak yang mempertanyakan masa dinas Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini yang tinggal 13 bulan lagi.

Terkait masa dinas tersebut, Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Golkar (F-PG), Dave Akbarshah Fikarno Laksono, ME, berbicara dalam diskusi Empat Pilar MPR RI dengan tema ‘Panglima TNI Baru dan Tantangan Ketahanan NKRI’ di Media Center Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan. Jakarta, Senin (8/11/2021), meyakini walaupun masa dinas Jenderal Andika tinggal 13 bulan lagi, namun bukan berarti yang bersangkutan tidak mampu menjalanankan tugas dan fungsinya.

“Kemarin itu ketika dia memaparkan visi-misinya dengan judul ‘TNI adalah Kita’, ini judul yang sederhana, tetapi memiliki makna yang dalam dan juga nilai yang luas, di mana sebagai sesama warga Indonesia, sesama WNI, sebangsa dan setanah air kita memiliki kewajiban yang sama, untuk menjaga persatuan dan kesatuan kita dan juga kedaulatan NKRI,” terangnya.

Menurut Dave yang duduk di Komisi I DPR RI ini, 13 bulan sisa ini jangan dilihat masanya saja, akan tetapi ini dilihat hasilnya, karena ada hal-hal yang banyak yang bisa dibuat dalam waktu 13 bulan. Tapi, kalau pun juga memiliki waktu bahkan bisa 3 tahun, namun tidak memiliki konsep visi-misi dan juga tidak memiliki wawasan yang luas, ya bisa juga tidak bisa berbuat apa apa.

“Jadi saya lihat selama beliau (Andika Perkasa) menjabat dari mulai Danjen Paspampres, Pangkostrad, Pangdam, masa jabatan itu tidak menjadi permasalahan. Karena dimanapun dia berada, justru telah berhasil menetapkan atau pun juga meninggalkan legacy akan hasil karyanya di setiap posisi yang ditinggalkan,” ujarnya.

Sekarang itu, lanjut Dave, harusnya lebih konsen terhadap hal-hal apa saja yang menjadi tantangan Panglima TNI yang baru ke depannya, karena isu-isu pertahanan dan keamanan (Hankam), yang paling berat saat ini di internal negeri ini adalah masalah Papua. Bahkan masalah Papua, kemarin Jenderal Andika sudah memaparkan, dan bisa dibilang setengah lebih dari waktu pemaparannya dan tanya jawab beliau itu adalah membahas soal isu Papua.

“Isu Papua ini akan terus berlanjut, akan tetapi isu Papua ini tidak bisa juga diserahkan di satu sektor atau satu sisi, penggunaan militer memang penting dan perlu,” demikian politisi Partai Golkar ini. (Jimmy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *