Satgas Trauma Healing Polresta Malang Kota Berikan Pendampingan Psikologi Bagi Korban Terdampak Bencana Banjir

by

BERITABUANA.CO, MALANG- Polresta Malang Kota menerjunkan Tim Trauma Healing ke tempat-tempat pengungsian dalam rangka membantu para korban pengungsi. Tim yang bertajuk Sama Ramah (Satgas Malang Raya Trauma Healing) akan memberikan layanan pendampingan psikologi berupa PFA (Psychological First Aid) kepada korban bencana banjir dan juga mempersiapkan bantuan fisik sementara berupa makanan dan minuman.

“Pendampingan Trauma Healing ini dilakukan dengan cara pendekatan yang humanis dan persuasif,” kata Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto, Jumat (5/11/2021).

Banyak diantara korban pengungsi orang dewasa, anak-anak balita, dan usia sekolah yang ikut mengungsi dengan perbekalan seadanya yang mereka bawa dari tempat tinggal mereka. Sehingga Trauma Healing ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi dan semangat kepada para korban pengungsi agar terhindar dari trauma psikis yang berkepanjangan.

Kapolresta menuturkan, Tim yang beranggotakan 4 personel Polresta Malang Kota ini dipimpin Aipda Muis S.psi dan Aipa Indah Soviyana,S.psi. Mereka mendatangi para pengungsi satu per satu memberikan edukasi, analisa tingkat stress dan juga solusi penanganannya.

“Mereka mengajak anak-anak untuk bermain dan bercerita dimaksud mengembalikan tawa ceria mereka. Mendengar keluh kesah para korban sedikit mengurangi beban psikis yang mereka rasakan akibat bencana banjir ini. Anak-anak dan balita kesulitan beradaptasi dengan lingkungan pengungsian saat ini akibat masih terbatasnya sarana fasilitas yang tersedia,” tuturnya.

Kapolresta menjelaskan, hal itu dilakukan karena banyak diantara mereka kesulitan tidur di malam hari dan ada beberapa yang menderita demam dan masuk angin.

Dalam kesempatan ini, juga diberikan Perlengkapan pakaian, diapers dan susu sangat membantu mereka bertahan di pengungsian. “Makanan siap saji juga terus berdatangan dari para relawan dan BPBD yang mendirikan tenda darurat dan dapur umum untuk korban pengungsi,” tutupnya. (Fadloli)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *