Koboi Edukasi Masyarakat Lewat Pameran Bonsai

by
Penjelasan terkait Pameran tanaman hias bonsai yang digelar Dekranasda NTT

BERITABUANA.CO, KUPANG – Komunitas Bonsai (Koboi) memberikan edukasi kepada masyarakat lewat pameran, bahwa banyak keuntungan dalam bisnis Tanaman Hias Bonsai..

Hal ini diungkapkan Ketua Panitia Pameran Tanaman Hias Bonsai, Kristoforus Puan Wawin kepada wartawan disela-sela kegiatan Pameran di halaman Rumah Jabatan Gubernur NTT, Jumat (29/10/2021).

“Dengan pameran ini, kami ingin memberikan edukasi, bahwa di tengah Pandemi Covid-19 ini, bisnis tanaman hias bonsai bisa dijadikan alternatif bisnis,” tegas Kristoforus Wawin.

Diakui Kristoforus Wawin, di Provinsi NTT ini tidak terlalu banyak yang mengetahui tanaman kerdil ini, sehingga momen pameran ini sangat pas untuk memperkenalkan dan mengedukasi khalayak.

“Bonsai bukan sebatas hobby, sebagai pelaku yang sudah main bisnis, keuntungan di dunia bonsai ini banyak keuntungan dan memiliki nilai plus,” ujar Kristoforus Wawin.

Kristoforus Wawin mengungkapkan, selain memiliki kepuasan hati saat melihat perkembangan bonsainya berhasil, juga menghasilkan sesuatu yang lebih, dalam hal penjualan.

“Tanaman hias Bonsai yang kami pamerkan disini, tidak semuanya bisa dijual, karena disini merupakan penggabungan Pegiat Bonsai, yang pelakunya ada petani, kolektor, trainer dan lainnya, yang tentunya terkait dengan Bonsai,” paparnya.

Dikatakan Kristoforus Wawin, pengunjung yang datang ke pameran, dapat bertanya terkait pemeliharaan bonsai itu sendiri, mulai dari pohon yang bisa dibentuk bonsai, media yang bagus atau cocok untuk bisa membonsai.

“Kami siap menjelaskan kepada pengunjung yang tertarik dengan dunia bonsai. Saat pembukaan pameran, semua itu juga sudah dijelaskan dalam kegiatan workshop yang kami gelar disini,” tambahnya.

Disinggung soal harga, Kristoforus Wawin menegaskan, sangat relatif, tergantung pada kematangan pohon dan banyak kriteria yang menjadi penentu harga.

“Dalam penentuan harga, akan dilihat dari kriteria masing-masing pohon, seperti bentuk, usia, akar, batang, perantingan, sampai daun,” rinci Kristoforus Wawin.

Untuk itu, jelas Kristoforus Wawin, harga yang dipatok mulai Rp 500 Ribu – Rp 100 Juta. Bagi yang hobby dan mencintai Bonsai, harga bukan jadi masalah, mereka akan tetap membeli untuk memilikinya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat meminta kepada Koboi Kupang, untuk menjadikan tanaman hias bonsai sebagai peluang bisnis baru di Provinsi NTT.

“Kegiatan ini digelar dalam rangka memeriahkan hari Sumpah Pemuda. Semangat dari Sumpah Pemuda ini harus digunakan, dalam rangka menyalurkan hobi sekaligus bisa mendapatkan uang,” tegas Julie Laiskodat.

Pihaknya meminta kepada anak-anak muda dan masyarakat NTT pada umumnya, agar menangkap tanaman hias bonsai ini sebagai peluang bisnis baru.

“Ini adalah bagian dari seni yang harus kita gelorakan. Dari sisi kompetensi harga, bisnis tanaman hias bonsai cukup menjanjikan,” aku istri Gubernur NTT, Viktor Laiskodat ini. (iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *