KMI Dukung Langkah Tegas Kapolri untuk Menghukum ANak Buahnya yang Arogan

by
Ketua KMI, Edi Homaidi.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Langkah tegas Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang akan menindak tegas bawahannya dijajran Kapolda, Kapolres, dan Kapolsek yang tak bisa menjadi teladan untuk jajarannya, mendapat dukungan dari Kaukus Muda Indonesia (KMI).

Edi Homaidi selaku Ketua KMI melalui siaran pers tertulisnya, Jumat (29/10/2021) mengusulkan agar polisi yang melakukan tindak pidana dihukum lebih berat.

Penghukuman lebih berat, menurut Edi yang juga menjabat Direktur Eksekutif Salemba Institute ini, bertujuan untuk memberikan efek jera bagi pelakunya, agar tidak arogan terhadap anak buahnya maupun masyarakat.

“Apa yang dilakukan seorang atasan terhadap bawahannya, seperti yang dilakukan Kapolres Nunukan dengan menghajar anak buahnya dimuka umum, sangatlah tidak terpuji. Maka dari itu, langkah Kapolri yang akan mengambil tindakan tegas patut diapresiasi,” katanya.

Memang, lanjut Edi Homaidi, akhir-akhir ini berbagai kasus, mulai dugaan pelanggaran kode etik hingga tindak pidana, dilakukan oknum polisi. Bahkan, berbagai kasus yang dilakukan oknum polisi belakangan ini mencuat ke permukaan, termasuk dijejaring media sosial.

“Kejadian tersebut tentu bertolak belakang dengan janji Kapolri yang akan menampilkan wajah polri yang tegas, tapi humanis. Karena itu, KMI sangat mendukung setiap langkah yang dilakukan Kapolri untuk menciptakan wajah polisi tegas tapi humanis, juga konsep Presisi yang menjadi program andalan,” sebut eksponen Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.

Seperti diketahui, atas perisitiwa pemukulan Kapolres Nunukan terhadap anak buahnya yang sempat viral di jejaring media sosial (Medsos). Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun langsung bertindak. Dia memerintahkan kepada seluruh kepala kepolisian daerah untuk membina anggota agar tidak bersikap arogan dan melakukan kekerasan kepada masyarakat.

Perintah itu tertuang dalam surat telegram bernomor ST/2162/X/HUK.2.8/2021 tertanggal 18 Oktober 2021 dan ditandatangani oleh Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo.

Sebelumnya beredar video viral yang memperlihatkan Kapolres Nunukan Kalimantan Utara (Kaltara) menghajar anggotanya sampai terjatuh, kini menuai sorotan dan marak diperbincangkan oleh warganet. Pada tayangan video viral tersebut, korban nampak sedang berada di aula dan sedang ikut membantu mempersiapkan gelaran Baksos Akbari 1999 Peduli dengan memindahkan meja berisikan nasi tumpeng.

Secara tiba-tiba, Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar menghampiri dan menendang perut sekaligus menghajar kepala korban sampai terlihat terjatuh.
Tindakan kekerasan Kapolres Nunukan tersebut, diduga mulanya karena korban tidak menjalankan perintah tugas dengan baik, yang menjadikan AKBP Syaiful Anwar meluapkan amarahnya.

Sedang sosok korban merupakan anggota Polres Nunukan yang ditugaskan pada bidang Pusat Informasi dan Komunikasi (PIK), menurut keterangan dari Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Pol Budi Rachmat.

Lalunya, diketahui Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar sedang menghadiri pertemuan pada video conference bersama Mabes Polri dan Polda Kaltara. Berselang kemudian, tampilan wajah dari Kapolres Nunukan pada pertemuan tersebut tidak tertampil, karena adanya beberapa gangguan yang sedang terjadi. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *