BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pilpres masih tiga tahun lagi, namun Partai sudah ancang-ancang melakukan manuver. Setelah sebelum Partai Golkar menyatakan membuka peluang untuk berkoalisi dengan partai manapun, Partai Nasdem langsung merespon. Melalui Ketua Umum Parta NasDem Surya Paloh, langsung menyambut dengan membuat statemen bahwa partai yang dipimpinnya akan membahas koalisi dengan Parta Golkar secara pertemanan.
“Golkar mau (konsolidasi) nggak? Kan belum tentu, nanti kita lihat, kita coba bisik-bisik dulu ya. Kita duduk mungkin, secara pertemanan ya,” kata Surya Paloh kepada wartawan di Hotel Redtop, Pecenongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/10/2021).
Pembahasan tersebut, menurut Surya Paloh, tak bisa dibahas langsung secara formal. Karena harus terdapat kesepakatan diawal antara kedua belah pihak.
Awalnya, mungkin dengan cara pendekatan pendekatan yang bersifat informal. “Nah setelah itu harus ada menyatukan dulu pikiran, apa yang terbaik,” ungkap Surya Paloh.
Menanggapi hal itu, Waketum Golkar Adies Kadir, menyatakan Partai Golkar tetap mengacu pada hasil munas (musyawarah nasional). Syarat munas itu menghasilkan Partai Golkar mengusung ketua umumnya Airlangga Hartarto maju menjadi calon presiden (capres) 2024.
“Kita belum bicara masalah pilpres, jadi kita belum bicara masalah konvensi dan sebagainya. Kalaupun koalisi, koalisi itu kan semua kemungkinan bisa terjadi,” kata Adies Kadir.
Adies menerangkan politik bersifat dinamis. Semua bisa berubah. Jadi saat ini belum bisa bicara pilpres. Cuma kalau hasil munas kemarin, hasil rakernas dan rapimnas, sudah memutuskan mengusung Pak Airlangga Hartarto untuk menjadi capres.
“Kita prinsipnya terbuka terhadap semua partai. Kita tunggu saja dulu. Yang penting hasil munas kita kan sudah jelas gitu. Kalau berkoalisi kan juga harus mengacu pada hasil munas, kan gitu,” lanjut Adies.
Pastinya, tegas Adies, partainya belum bicara koalisi dengan partai manapun. Golkar tengah fokus untuk bekerja membantu pemerintah dalam penanganan pandemi. Setelahnya, tentu akan konsen membangkitkan ekonomi masyarakat. (Kds)
