KSBSI Tegaskan Tidak Terkait Partai Buruh Pimpinan Said Iqbal

by
Sebelah kiri pake kaos, Kusharyanto Pendiri, Darta Pakpahan Pendiri (Ketum SBSI), Hasan Basori Pendiri, Sunarti Pendiri, Seno Adjie Sekjen pertama PBSD (Partai Buruh Sosial Demokrat)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua Umum KSBSI (Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia), Johannes Dartha Pakpahan, menegaskan, bahwa organisasi yang dipimpinnya itu tidak ada kaitannya dengan Partai Buruh yang dipimpin oleh Ketua KSPI, Said Iqbal.

Menurut Dartha,  penunjukan Said Iqbal sebagai Presiden Partai Buruh periode 2021-2026 tersebut, tidak sesuai dengan apa yang direkomendasikan pendiri Partai Buruh, Almarhum Muchtar Pakpahan.

“Perjuangan buruh di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari nama Muchtar Pakpahan. Almarhum Mukhtar adalah pendiri Serikat Buruh Sejahtera Indonesia dan Partai buruh sosial demokrat yang dilanjutkan menjadi Partai Buruh ya,” ujar Dartha didampingi Hasan Basori saat Konferensi Pers di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, (18/10/2021).

Dartha pun meminta kepada pihak yang sekarang mengklaim sebagai pengurus Partai Burun dibawah kepemimpinan Said Iqbal, untuk segera memberikan penjelasan kepada para pendiri Partai Buruh dibawah kepemimpinan mendiang Muchtar Pakpahan.

Dartha menjelaskan, Dewan Pengurus Pusat menjelaskan Rakernas KSBSI yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2021 telah memutuskan bahwa: “Kepengurusan Partai Buruh baru akan dibahas dan diputuskan di kongres KSBSI yang akan dilaksanakan pada 5-7 November 2021 mendatang.

“Oleh karena itu, sekali lagi kami tegaskan bahwa KSBSI bersama sebagian pendiri Partai Buruh menyatakan tidak memiliki ketertiban apapun dengan Partai Buruh kepemimpinan Said Iqbal,” tegas putra kedua mendiang Muchtar Pakpahan ini.

Dijelaskan Dartha, mandat yang diberikan 69  pendiri Partai Buruh kepada Sony Pujisasono untuk memimpin Partai Buruh priode 2010-2015 telah diselewengkan. Bahkan pada pemilu 2014, Sony gagal membawa Partai Buruh untuk bisa ikut pesta demokrasi.

Sejak itu, Sony lanjut Dartha tidak penah membuat laporan kepada pendiri partai sebagai pemberi mandat. Kalau diundang untuk membicarakan nasib partai tidak penah mau hadir. “Kalau ditepon juga tidak pernah ditanggapi dan selalu mencari berbagai alasan,” ujarnya.

Bahkan pada Pemilu 2019, Sony Pujisasono diketahui telah bergabung dengan partai lain. “Secara otomatis, dia sudah keluar dari Partai Buruh,” tegas Dartha.

Anehnya, belum lama ini tiba-tiba mandat yang diberikan oleh 69 pendiri Partai Buruh malah diserahkan kepada pihak lain, yakni Said Iqbal. “Ini jelas sebuah pelanggaran,” tambah Dartha.

Demi kemajuan Partai Buruh ke depan, para pendiri partai ini mengajak semua pihak untuk duduk bersama guna mencari penyelesaian demi berkibarnya Partai Buruh pada Pemilu 2024. “Kami membuka diri, mari kita duduk satu meja dengan pikiran cerdas untuk sama-sama kita besarkan partai ini,” imbuh Dartha. (Kds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *