Cegah Hoaks dan Penipuan Dengan Tingkatkan Literasi Digital

by

                    

BERITABUANA.CO, JAKARTA- Dunia saat ini sedang digemparkan karena adanya wabah Covid-19. Hampir seluruh negara terkena dampak dari wabah ini, termasuk yang merasakan dampaknya yang cukup berat adalah Indonesia. Dampak yang ditimbulkan beragam dari ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sektor kehidupa lainnya.

Di masa genting,  saat PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat)  masyarakat dikelilingi dengan kecemasan dan ketakutan ternyata banyak juga dimanfaatkan oleh  oknum pelaku tindakan penyebaran berita hoax yang berujung pada penipuan, dari mulai informasi tentang pro-kontra virus Covid hingga masalah bantuan sosial (bansos) bodong mulai menyasar masyarakat melalui media sosial dan platfom media lainnya.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam keterangan, Jumat (30/7) mengungkapkan isu hoaks Covid-19 di media sosial mencapai 1.819 isu dengan sebaran di media sosial mencapai 4.163 unggahan meliputi meliputi Facebook mencapai 3.523, Twitter 554, YouTube 49, Instagram 35 dan TikTok 2 unggahan. Tahun 2020 lalu menurut Direktur Tata Kelola Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Mariam F Barata, mengungkapkan sejak Januari hingga Juni 2020 setidaknya ada 850 kabar bohong atau hoaks terkait Covid-19. Setiap harinya, kata Mariam, rata-rata 6,2 hoaks dibuat dan disebarkan. Hal itu menimbulkan ketakutan, ketidakpastian, bahkan kepanikan di tengah masyarakat. Sebanyak 104 pelaku penyebaran hoaks tersebut telah ditindaklanjuti pihak kepolisian.

Mencermati maraknya informasi hoaks yang beredar maka dipandang perlu untuk meningkatkan literasi digital kepada masyarakat. Menurut Mariam masyarakat kita minim pengetahuannya tentang pemanfaatan teknologi digital.  “Literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya. Kecakapan pengguna dalam literasi digital mencakup untuk menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan, membuat serta memanfaatkannya dengan bijak, cerdas, cermat serta tepat sesuai kegunaannya,” ujar Mariam.

Dengan memahami literasi digital masyarakat akan memiliki kemampuan untuk memperoleh informasi dengan seksama dan mengetahui media-media yang dapat dipercaya serta bisa mengantisipasi tindakan penipuan dan berita hoax. Selanjutnya Mariam mengimbau agar masyarakat bijak dalam menggunakan teknologi, sebab kemajuan teknologi juga memberi imbas makin canggihnya tindak kejahatan yang dilakukan.  (Satria Putra Fidi-KKN-UPI/Say)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *