Dua Calon Anggota BPK yang Disorot, Ikut Uji Kelayakan dan Kepatutan

by
Fit and proper test calon anggota BPK RI.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Komisi XI DPR RI tetap memasukkan dua nama calon yang diduga bermasalah dalam uji kepatutan dan uji kelayakan, yaitu Nyoman Adhi Suryadnyana dan Hary Zacharias Soeratin. Alasan Komisi XI DPR memasukkan mereka adalah fatwa Mahkamah Agung (MA).

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hatari menjawab wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/9/2021).

“Masuk, yang jelas dia sudah masuk , ikut fit and proper test,” kata Achmad.

Uji kelayakan dan uji kepatutan diikuti 14 calon anggota BPK dan dimulai hari Rabu ini.

Seperti diketahui, nama Nyoman Adhi Suryadnyana dan Hary Zacharias mendapat sorotan dari aktivis LSM karena nama mereka tetap diikutsertakan dalam uji kepatutan dan uji kelayakan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengisi Anggota BPK yang kosong karena periode pejabatnya akan berakhir. Nyoman dan Hary digugat karena disebut tak memenuhi persyaratan.

Selanjutnya Achmad Hatari mengatakan, Komisi XI melanjutkan uji kepatutan dan uji kelayakan anggota BPK RI setelah terbitnya fatwa MA, yang menyebutkan, kedua orang tersebut berhak mengikuti tes calon anggota BPK.

“Bukan Komisi XI, tapi berdasarkan Fatwa MA,” katanya.

Dia juga menjelaskan kriteria yang akan dicari Komisi XI dari calon anggota BPK. adalah calon yang lolos nantinya memiliki kemampuan menjelaskan tugas memeriksa keuangan negara.

“Mereka harus punya kapasitas, kapabilitas, kemudian yang paling penting lagi adalah mereka harus menguasai persoalan tentang badan pemeriksa keuangan negara, di UUD mengatakan bahwa satu-satu lembaga di Indonesia ini yang berhak menghitung keuangan dan kerugian negara adalah BPK. Dan badan atau lembaga lain oleh UUD tidak disarankan,” ujarnya.

Hatari pun membantah adanya kecurigaan akan permainan, kongkalikong antara Komisi XI dengan dua nama calon anggota BPK yang mendapat sorotan tersebut.

“Tidak ada itu, tidak benar ada transaksional seperti itu. Kami punya akal sehat , masa bisa punya perilaku seperti itu, tidak mungkin,” tegas Hatari. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *