PWNU NTT Gelar Konferwil ke-X 2021

by
Ilustrasi

BERITABUANA.CO, KUPANG – Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Provinsi NTT akan menggelar Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-X Tahun 2021, untuk memilih pengurus baru periode 2021-2026.

“Pasca kepemimpinan H. Jamaludin Ahmad yang sudah dua periode, kita akan menggelar Konferwil Ke-X tangg 3-5 September 2021,” jelas Sekertaris PWNU Provinsi NTT, Abdullah Ulumando di Asrama Haji NTT, Jumat (3/9/2021).

Dikatakan Dullah Ulumando, momen Konferwil ini adalah momen tertinggi dari NU di tingkat provinsi NTT. Bukan hanya membicarakan siapa memimpin NU ke depan, tetapi juga membahas apa yang akan dilakukan NU kedepan.

“Baik itu program, rekomendasi dan lainnya, demi kemaslahatan banyak orang, Bukan hanya NU atau orang Islam, tapi seluruh masyarakat, ini yang terpenting,” ujarnya.

Terkait siapa yang akan pimpin NU kedepan, tambah Dullah Ulumando, organisasi ini sedikit berbeda dengan organisasi-organisasi lain di Indonesia.

“Kepemimpinan itu terseleksi betul-betul sesuai dengan apa yang diharapkan, organisasi NU dengan visi dan misinya,” tegasnya.

Dijelaskan Dullah Ulumando, setelah Muktamar NU di Makasar, ditetapkan Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA), yang akan menyeleksi kepemimpinan periode lima tahun kedepan.

“AHWA menghasilkan seorang pemimpin pada forum tertinggi, baik itu Muktamar, Konferwil maupun Konfercab NU, dengan pendekatannya supaya tidak terjadi perpecahan,” kata Dullah Ulumando.

Tujuan AHWA itu sendiri, tegas Dullah Ulumando, supaya ketua terpilih tahu diri dan ikhlas, sehingga tidak perlu ada istilah mendeklarasikan diri.

“AHWA itu sendiri, tujuannya bagaimana setelah memproses itu, semua warga NU bersatu dan tunduk terhadap keputusan itu,” papar Dullah Ulumando.

Lebih lanjut dikatakan, ditubuh NU dikenal dua pimpinan, yakni Rais dan Tanfidz. Rais itu adalah Ketua Umum yang dipilih AHWA dan Tanfidz itu menjalankan semua yang diputuskan oleh Rais.

“Setelah AHWA memilih Rais, nanti di dalam forum muncul nama-nama sesuai kriteria yang dipasang AD/ART, ada dua atau tiga orang, yang mana pencalonannya atas persetujuan Rais terpilih,” tambah Dullah

Ulumando. Dijelaskan Dullah Ulumando, seandainya dalam seleksi ada bakal calon tiga orang, Rais bisa saja hanya memilih satu orang, maka otomatis langsung aklamasi.
Tetapi kalau Rais setuju ketiganya maju untuk dipilih, kata Dullah Ulumando, maka disitu ada forum pemilihan, itu yang prosedur yang ada di NU.

“Jadi agak sedikit rancu, apabila seorang kader NU yang paham terhadap organisasi NU, dia mendeklarasikan diri bahwa saya mau maju. Itu salah, tidak sesuai aturan di NU,” tegas Dullah Ulumando lagi. (iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *