Lihat Blue Moon Malam Nanti, Bisa Rugi Tak Milhat

by
Blue moon

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Blue Moon akan bisa dilihat di langit pada malam ini, jika cuaca cerah. Rugi jika tidak melihatnya, karena hal ini adalah pemandangan langka. Jika tak melihatnya, harus menunggu sampai tahun 2024.

Fenomena blue moon itu sendiri sudah terjadi pada 19 Mei 2019, 22 Mei 2016. Intinya blue moon terjadi setiap tiga tahun sekali. Makanya, setelah tanggal 22 Agustus 2021 malam ini, blue akan terjadi kembali pada 20 Agustus 2024 dan 20 Mei 2027. Hitungan ini jelas bukan hitungan prakiraan, karena LAPAN, sebagai lembaga resmi pemerintah sudah menyebutnya seperti itu.

Lalu, banyak yang bertanya, khususnya yang sudah acap kali melihat soal warna blue moon. Mereka pada umumnya mempertejemahkannya secara saklak dari bahasa Inggris. Blue Moon artinya bulan biru.

Sayanya, menurut peneliti Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Andi Pangerang, dikutip dari situs LAPANLAPAN, purnama blue moon,  tidak benar-benar biru. Dan asal usul istilah yang sebenarnya dari blue moon juga masih simpang siur. Semuanya masih interpretasi.

Istilah once in a blue moon? Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan peristiwa atau kejadian langka, dan hal tersebut mirip dengan Bulan purnama yang akan terjadi 22 Agustus malam ini.

“Istilah ini sudah ada setidaknya sejak 400 tahun lalu dari penelusuran saat ini, yang mana seorang penutur cerita rakyat berkebangsaan Kanada, Dr. Philip Hiscock, mengusulkan bahwa penyebutan blue moon bermakna bahwa ada hal yang ganjil dan tidak akan pernah terjadi,” jelas Andi.

Selain itu, blue moon ada dua jenis. Atau dua difinisi mengenai blue moon. Pertama,
seasonal blue moon (Bulan biru musiman), yakni Bulan purnama ketiga dari salah satu musim astronomis yang di dalamnya terjadi empat kali Bulan purnama

Kedua, monthly blue moon (Bulan biru bulanan), yakni Bulan purnama kedua dari salah satu bulan di dalam kalender Masehi yang di dalamnya terjadi dua kali Bulan purnama.

“Purnama pada 22 Agustus 2021, termasuk ke dalam seasonal blue moon atau Bulan biru musiman. Di dalam almanak petani Maine di Amerika Serikat (AS), purnama ini dinamakan sebagai purnama sturgeon dikarenakan pada bulan Agustus, ikan sturgeon (ikan penghasil kaviar) muncul ke permukaan danau sehingga mudah ditangkap,” kata Andi.

Nah, blue moon seasonal atau musiman terjadi sedikit lebih jarang daripada blue moon bulanan. Dalam 1100 tahun antara 1550 dan 2650, hanya ada 408 blue moon musiman sedangkan blue moon bulanan ada 456. Dengan demikian, blue moon baik musiman atau bulanan hanya terjadi kira-kira setiap dua atau tiga tahun.

Sedangkan untuk Bulan Biru, yang benar-benar memancarkan cahaya biru, kemunculannya sangatlah langka. Blue moon yang benar-benar berwarna biru tidak ada hubungannya dengan kalender, fase Bulan atau jatuhnya musim, melainkan akibat dari kondisi atmosfer. Abu vulkanik dan kabut asap, droplet di udara, atau jenis awan tertentu dapat menyebabkan Bulan purnama tampak kebiruan. (Kds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *