Wamendag Sebut Tiga Langkah Utama untuk Intensifkan Ekonomi Digital

by
Wamendag RI, Jerry Sambuaga.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan akan terus mengontrol arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengintensifkan ekonomi digital. Bahkan ada tiga langkah utama yang dilakukan Kemendag dalam mendigitalkan perdagangan.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/8/2021).

Jerry mengatakan, langkah pertama adalah bekerja sama dengan stakeholder dalam membentuk jaringan provider digitalisasi perdagangan

“Dalam hal ini, Kemendag berhubungan dengan Bank Indonesia, penyedia layanan digital swasta, dan lainnya,” sebut dia.

Langkah kedua, melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai perlunya transformasi ke perdagangan digital.

“Ketiga, mengembangkan perdagangan digital ke produk-produk digital itu sendiri,” tambah Jerry.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi di depan Sidang Bersama DPR RI – DPD RI pada 16 Agustus lalu menyebut, nilai perdagangan digital di Indonesia terus meningkat hingga mencapai Rp330 Triliun pada 2021.

Pada 2020, perdagangan digital sudah mencapai Rp250 Triliun. Menurut Presiden, ini tidak lepas dari makin masifnya penggunaan teknologi digital termasuk di kalangan UMKM.

Terkait ini, Jerry menyebut sampai saat ini sudah ada sekitar 14 juta atau 22 persen UMKM yang sudah terhubung dan menggunakan teknologi digital.

“Jadi sesuai arahan Presiden, Kementerian Perdagangan bukan hanya menjual barang-barang fisik saja dalam platform digital, tetapi juga mengembangkan perdagangan produk-produk digital karya anak negeri,” ujarnya.

Menurut Wamendag, bentuk dari produk digital antara lain aplikasi, platform, alat simulasi, gim daring hingga produk animasi. Banyak generasi muda yang menggeluti bidang-bidang tersebut dan perlu difasilitasi agar produknya bisa bersaing dan mempunyai pasaran yang luas seperti produk luar negeri.

“Potensinya pun luar biasa karena karya digital developer-developer Indonesia bukan hanya bagus secara teknologi tetapi juga artisitik dan menarik secara visual. Hal ini tidak lepas dari latar belakang budaya yang sangat beragam,” katanya.

Ia mengatakan, produk digital lain yang juga sangat berpotensi adalah aset digital berbentuk kripto. Aset kripto selama ini belum dimasukkan secara resmi dalam data perdagangan digital karena memang belum lengkapnya aturan dan belum terbentuknya bursa kripto di Indonesia.

“Padahal secara riil, perdagangan aset kripto di Indonesia sudah mencapai lebih dari Rp300 Triliun setahun,” sebut dia.

Karena itu, kata Jerry, Kemendag tengah serius mendirikan bursa kripto. Dengan bursa, negara bisa melakukan fungsi pengawasan, pencatatan, pengelolaan potensi dan resiko serta perlindungan konsumen.

“Karena itu, bursa kripto harus segera kita dirikan. Mudah-mudahan dalam semester kedua 2021 ini bursa kripto sudah resmi berdiri di Indonesia,” tutup Jerry Sambuaga. (Jimmy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *