BI NTT Gelar Fesyar KTI 2021 Secara Virtual

by
Kegiatan Fesyar KTI 2021 dilaksanakan secara virtual

BERITABUANA.CO, KUPANG – Akibat kendala Pandemi Covid-19, Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTT menggelar acara Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (Fesyar KTI) 2021 secara virtual, yang berlangsung dari 29 Juli – 3 Agustus mendatang.

Dalam arahannya, Kepala BI Perwakilan NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja  mengatakan dengan kegiatan ini, BI ingin mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional, sebagai pre-event dari Indonesia Syariah Economic Festival 2021 Ini, sudah memasuki periode kedelapan diselenggarakan di tiga regional, yaitu di Sumatera, Jawa dan kawasan Timur Indonesia.

“Fesyar KTI tahun ini, berpusat di Provinsi Gorontalo dan seluruh KTI mengambil tema bersinergi membangun ekonomi dan keuangan syariah untuk memperkuat momentum pemulihan ekonomi melalui keunggulan sumber daya regional,” urai Ariawan Atmaja.

Fesyar KTI kali ini, tegasnya, memiliki dua kegiatan utama yaitu Syariah Forum dan Syariah Fair, serta kegiatan seperti webinar, Talkshow, bisnis marching dan perlombaan kegiatan lainnya.

“Tema selaras dengan salah satu sektor prioritas pengembangan produk syariah, dalam rangka meningkatkan pangsa dan aktivitas usahanya,” papar Ariawan Atmaja.

Diakui Ariawan Atmaja, trend gaya hidup Syariah semakin berkembang, di mana salah satunya tercermin pada meningkatnya minat masyarakat, terhadap busana-busana muslim. Tren ini juga harus dimanfaatkan secara optimal, dalam konsep fashion muslim yang sustainable, sehingga dapat mendukung Dinamic Halal Value Chain.

“Potensi industri fashion Muslim Indonesia yang sangat pesat, tercermin dalam Global Islamic Economic Report 2020-2021, di mana Indonesia menduduki peringkat ketiga di dunia, dalam sektor modification,” jelas Ariawan Atmaja.

Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki kemampuan, untuk bersaing dengan negara-negara produsen fashion lainnya.

“Konsep kita juga sudah banyak diadopsi dalam perkembangan busana muslim, pengembangan fashion yang berkelanjutan ini selain membuka peluang dari sisi industri, juga merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan menerapkan fashion muslim yang sustainable, sebagai gaya hidup baru,” tambahnya.

Ditegaskan Ariawan Atmaja, BI NTT juga terus mendukung pengembangan sustainable fashion, dengan mendorong penggunaan pewarna alam pada kain dan tenun produk karya UMKM binaan KPw BI NTT, antara lain rumah tenun Sabu ‘Ina Ndao’, rumah tenun Alor Timur serta Galeri Tenun Atambua dan Sumba.

Kegiatan Webinar Fesyar KTI 2021 menampilkan tiga nara sumber
Ali Kharisma selaku Fashion Designer Bali Indonesia, dan Basrie Kamba, Director Asia Pasific Rayon serta Pelopor Modest Fashion Weeks, Franka Soeria. Dengan moderator Safira. (iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *