BERITABUANA.CO, KUPANG – DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi NTT gelar Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII, dengan fokus pada tiga agenda.
“Muswil kali ini pada tiga agenda pokok, demi kelangsungan LDII kedepan,” jelas Ketua DPW LDII NTT, Mustafa Beleng disela-sela kegiatan Muswil di Hotel Sylvia Premier Kupang, Kamis (24/6/2021).
Secara rinci Mustafa Beleng mengungkapkan agenda tersebut yakni memilih kepengurusan untuk periode 2021-2026, lalu menyusun program kerja tentunya oleh pengurus terpilih selama lima tahun kedepan, dan menyusun pernyataan atau rekomendasi baik secara nasional maupun daerah.
“Rekomendasinya bagaimana peran warga LDII mendukung program pemerintah misalnya terkait tentang stunting atau terkait dengan penanganan Covid-19 ini,” tandas Mustafa Beleng.
Prinsipnya, kata Mustafa Beleng, untuk pembentukan pengurus LDII merujuk pada Undang-Undang Keormasan, aturan yang berlaku di Kemendagri, AD/ART LDII dan Pedoman Operasional.
Menurut Mustafa Beleng, tema yang diambil dalam muswil ini adalah Penguatan SDM Profesional Religius Untuk Ketahanan dan Kemandirian Bangsa Menuju NTT Maju dan Sejahtera.
“Muswil ini juga kita gandeng dengan pembekalan kepada peserta yang adalah pengurus DPD LDII kota dan kabupaten,” paparnya.
Pembekalan tersebut, lanjut Mustafa Beleng, yakni dari Kesbangpol Provinsi NTT, Polda NTT dan MUI NTT.
Pada kesempatan yang sama, Sekertaris DPP LDII, Wahjoe Setiono mengutarakan, DPP LDII tidak bisa intervensi hasil Muswil, karena yang tahu kondisi LDII adalah DPW dan DPD LDII di Provinsi NTT.
“Kita ikuti saja aspirasi mereka, siapa yang akan dicalonkan dengan mengikuti mekanisme yang ada di persidangan,” papar Wahjoe Setiono.
Pihaknya berharap agar Muswil LDII berlangsung denga sejuk, tidak ada berantem atau tidak ada kursi yang dilemparkan, seperti yang selama ini terjadi,” canda Wahjoe Setiono.
Diakui Wahjoe Setiono, Pengurus DPD LDII di Provinsi NTT sebenarnya sudah hampir di seluruh kabupaten yang ada, hanya tinggal dilantik saja. (iir)
