Warga Kecamatan Sambongsari Keluhkan Puskesmas Lamban Tangani Covid-19

by
Posko mandiri Desa Sambongpari Kota Tasikmalaya

BERITABUANA.CO, TASIKMALAYA – Warga sangat menyayangkan lambannya tindakan aparat terhadap kasus Covid-19 yang melanda 4 RT di RW 04, Sambongpari, Kota Tasikmalaya. Akibat kelambatan itu, jumlah korban cepat bertambah dari 9 menjadi 17 orang, 1 orang di antaranya meninggal dunia.

Hal itu diceritakan Ida Widianingsih, warga setempat, Selasa (23/6/2021), melalui pesan WhatsApp-nya, Selasa (22/6/2021).

Ida menceritakan, puskesmas sangat terlambat menangani korban Covid-19. Ada pasien yang terpapar Covid-19, dilaporkan pada 14 juni, baru ditangani pada 22 Juni 20121. Padahal sudah ada RS yang memberitahukan sebelumnya ada penderita COVID-19.

 

Jadi, kata Ida, karuan membuat warga terkejut. Terlebih penambahan jumlah korban sangat drastis. Saat ini warga masih khawatir kemungkinan ada korban lainnya yang belum dideteksi.

Namun begitu, kata Ida, tetap ada dampak positifnya, yang tadinya warga enggan menggunakan masker saat ini pada menggunakan masker karena kekhawatirannya.

“Saat ini yang kami tahu bukan lagi 17. Tapi sudah 19 orang terpapar Covid. Dari jumlah itu 9 orang dirawat di RS. Sisanya melakukan isolasi mandiri,” jelas Ida.

Atas kasus itu semua, menurut Ida, warga berharap pemeriksaan keluarga korban dilanjutkan guna menghindari ada yang tertular lainnya,

Kemudian, keluarga yang terpapar harus isolasi, dan tak boleh keluar rumah mencari bahan pangan dan kebutuhan lain.

Warga pun bergerak bersama membuat posko secara mandiri. Pembuatan posko ini hasil bantuan yang diterima dari pengusaha sekitar dan Ormas Pemuda Pancasila.

“Belum ada bantuan pangan dari pemda untuk keluarga korban. Sedangkan bantuan baru diterima dari BPBD berupa penyemprotan desinfectan lingkungan warga,” kata Ida.

Awal Penularan

Ida kemudian menjelaskan, bahwa merebaknya penularan Covid-19, berawal ketika 37 warga berwisata ke Pangandaran, 6 Juni 2021. Tanggal 14 Juni 2021 ada warga peserta kunjungan ke Pangandaran sakit dan periksa ke RS.

Hasil pemeriksaan, warga itu ternyata covid. Sejumlah warga yang sadar diri ikut kunjungan ke Pangandaran periksakan diri dan ternyata ada yang menderita covid.

“Dari sinilah kecurigaan awal peserta wisata ke Pangandaran terpapar covid. Namun, peserta wisata lain enggan periksakan diri. Baru pihak Puskemas turun setelah ditemukan lagi korban lain yang menderita covid, ” katanya. (Savor)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *