BERITABUANA.CO, JAKARTA – Komisi III DPR RI melakukan Kunjungan Spesifik (Kunspek) ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) IIA Khusus Wanita Tanggerang Selatan (Tangsel). Komisi hukum DPR RI membawa tiga isu utama yang dibawa dalam kunspek ini.
Demikian disampaikan Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS), Aboe Bakar Alhabsyi melalui keterangan tertulisnya, Kamis (17/6/2021).
Tiga isu utama yang dimaksud Habib Aboe sapaan Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI itu, pertama mengenai over kapasitas, kedua soal pungli dan ketiga tentang pengawasan lalu lintas barang illegal dalam lapas.
“Persoalan over kapasitas lapas menjadi atensi Komisi III untuk menjamin pemenuhan aspek kemanuasiaan dan kesehatan,” jelasnya.
Alasannya, menurut dia, over kapasitas akan dapat membawa dampak pada buruknya kondisi kesehatan warga binaan. Apalagi ditengah pandemi virus corona atau Covid-19 seperti saat ini, over kapasitas berpotensi besar dalam penularan covid-19.
Kedua, lanjut Habib Aboe, komisi hukum DPR ingin memastikan bahwa Lapas Tangsel, ini bebas dari praktik pungli.
“Kita melihat ke lapangan untuk mengkonfirmasi bahwa pelayanan telah dilakukan sebaik mungkin, sesuai dengan peraturan yang ada,” ujarnya.
Sebab menurut Sekjen PKS itu, integritas para personel di lapas ini sangat penting. Belajar dari kasus kemarin, dua personel lapas tanggerang menjadi tersangka dalam kasus pelarian seorang Napi.
Ketiga, Komisi III DPR juga ingin melihat pengamanan dalam lapas terkait pencegahan lalu lintas barang illegal dalam lapas. Hal ini sangat penting, karena ternayata peredaran narkoba yang kemarin diungkap Mabes Polri sebanyak 1,1 ton sabu ternyata dikendalikan dari dalam lapas.
“Ini menunjukkan bahwa mereka bisa membawa barang illegal seperti handphone masuk ke dalam lapas. Sehingga bisa mengatur peredaran narkoba dari dalam lapas dengan leluasa,” demikian Habib Aboe. (Asim)
