BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Bekasi Barat sekira pukul 10.30 WIB. Sebelumnya, almarhum dirawat di rumah sakit tersebut akibat terpapar Covid-19.
Kabar duka ini disampaikan oleh putra Neta S Pane, Fajar kepada wartawan di Jakarta, Rabu (16/6/2021).
Selama ini almarhum dikenal sebagai pengamat kepolisian. Neta S Pane lahir di Medan, Sumatera Utara pada 18 Agustus 1964.
Sebelumnya, almarhum dikenal sebagai wartawan. Ia pernah menjadi reporter di Harian Merdeka (1984), Redaktur Pelaksana di Merdeka (1991), Asisten Redaktur Pelaksana di Harian Terbit (1993), Redaktur Pelaksana Koran Aksi Jakarta dan Wakil Pemimpin Redaksi Harian Jakarta 2002-2004.
Setelah kenyang berkarir di dunia jurnalistik, Neta kemudian aktif menjadi seorang aktivis hingga menjabat sebagai Ketua Presidium IPW. Melalui IPW, putra pasangan Tapi Rumondang Siregar dan Endar Pane ini mengkritisi beberapa kasus kepolisian yang cukup menggegerkan seperti kasus rekening gendut sejumlah pejabat kepolisian, para perwira Polri yang diduga menerima suap dari Gayus Tambunan, serta ikut mengomentari tindakan polisi saat memeriksa Anas Urbaningrum. Ketika itu almarhum menilai bahwa Polri dipecundangi oleh partai politik.
Selain berkarir menjadi aktivis di IPW, Neta terbilang produktif dalam menulis seperti buku, karya ilmah, dan sastra. Almarhum juga menjadi dosen tidak tetap di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Universitas Muhammadiyah, dan sejumlah kampus lainnya. (Ery)
