Air Kemasan Hingga Bimbingan CPNS Jadi Program Kerja Hamdan Tunny

by

BERITABUANA.CO, AMBON – Pasca terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) Himpunan Keluarga Besar Hena Lima (HKBHL), Hamdan Tunny mengatakan akan terus mengembangkan organisasi di bawah kepemimpinannya.

Salah satunya, sambung dia, menjadikan produk air minum kemasan lokal yang bersumber dari dari mata air Wae (Sungai) Ela sebagai program kerjanya.

“HKBHL ini harus punya bidang usaha. Bukan menada tangan saja. Itu tidak baik, orang akan cepat bosan dengan kita. Kenapa Ayudes Stain bisa, Wae Ela tidak bisa! Saya kreditkan modal untuk sewa. Tidak perlu pakai bunga. Kita bangun produksi air Negeri Lima,” kata Tunny dalam sambutannya seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, dimuat Senin (14/6/2021).

Menjadikan produk air minum sebagai salah satu program ga bukanlah tanpa alasan. Dirinya mengaku pernah memeriksa pH pada kandungan air Wae Ela, hasilnya tak ada pH yang ditemukan. Sampel kandungan air ini bahkan pernah diperiksa di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP ) Ambon.

“Kalau kita ingin mesin yang minimal 40-70 karton, itu orisinal sudah ada di Makassar. Jadi bisa bikin gelas, mirip Ayudes. Saya siapkan. Kita punya generasi muda tidak boleh nganggur. Tinggal balikin modal saya, mesin itu sudah jadi milik HKBHL dan keluarga Negeri Lima,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, pH merupakan indikator tingkat asam atau basa pada air yang dinilai dengan skala 0-14. Air yang netral alias tidak basa maupun asam memiliki kandungan pH sebesar 7. Air asam memiliki pH kurang dari 7 dan air basa lebih dari 7. Setiap angka ini menggambarkan perubahan derajat asam/basa sebesar 10-kali lipat.

Selain membuat air kemasan Wae Ela, masih dikatakan Tunny, juga berkeinginan untuk adanya kerjasama antara HKBHL dengan Pemerintah Negeri (PemNeg) Lima untuk melakukan kegiatan sosial. Di poin ini, Tunny menekankan untuk mendatangkan pakar dalam memberikan bimbingan tes CPNS kepada para lulusan perguruan tinggi.

“Saya punya Laboratorium dan Komputer 110 unit. Kita harus datangkan pakar, lalu latih lulusan ini. Jangan tinggal diam. Jangan tiba saat, tiba akal. 100 orang ikut tes CPNS, 100 gugur. Mari kita siapkan. Saya punya fasilitas, tidak disewakan kalau untuk kepentingan Negeri Lima,”sebut dia.

Oleh karena itu, Tunny berharap agar badan pengurus HKBHL secepatnya terbentuk. Dengan begitu, cabang organisasi bisa dibentuk di luar Ambon maupun luar Maluku. “Jangan di abaikan, secepatnya lantik mereka supaya kita bisa kerja. Dan agar organisasi ini mendapat berkah, tiap bulan kita Yasinan,”pungkas dia. (Jal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *