BERITABUANA. CO, MALI – Pejabat militer di Mali menahan presiden, perdana menteri dan menteri pertahanan pemerintah sementara pada hari Senin. Kenyataan ini semakin memperdalam kekacauan politik hanya beberapa bulan setelah kudeta militer menggulingkan presiden sebelumnya, sebagaimana diwartakan Reuters, Selasa (25/5/2021).
Presiden Bah Ndaw, Perdana Menteri Moctar Ouane dan Menteri Pertahanan Souleymane Doucoure dibawa ke pangkalan militer di Kati, di luar ibu kota Bamako, beberapa jam setelah dua anggota militer kehilangan posisi mereka dalam perombakan pemerintahan, kata sumber diplomatik dan pemerintah.
Penahanan mereka menyusul penggulingan militer pada bulan Agustus atas Presiden Ibrahim Boubacar Keita. Perkembangan tersebut dapat memperburuk ketidakstabilan di negara Afrika Barat di mana kelompok-kelompok terkait dengan Al-Qaidah dan ISIS menguasai sebagian besar wilayah gurun di utara.
Ketidakstabilan politik dan pertikaian militer telah mempersulit upaya kekuatan Barat dan negara-negara tetangga untuk menopang negara yang miskin, berkontribusi pada ketidakamanan regional. (Kds)