Aktivis Asal Sumenep Sebut Pembelaan Said Abdullah Soal Bagi-Bagi Uang, Sangat Positif

by
Ketua Kaukus Muda Indonesia, Edi Homaidi.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Bantahan politisi PDI Perjuangan yang juga Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Muhammad Said Abdullah terkait kabar adanya bagi-bagi uang yang dilakukan dirinya kepada warga saat sholat Tarawih di Sumenep, Madura, Jawa Timur, bentuk pembelaan positif dari seorang wakil rakyat. Apa lagi bila ternyata isu yang berdar dan menjadi viral tersebut tidak terbukti dilakukan oleh yang bersangkutan.

Penilaian ini disampaikan Ketua Kaukus Muda Indonesia (KMI) yang juga aktivis asal Sumenep, Edi Homaidi lewat keterangan pers tertulisnya, Kamis (15/4/2021), menanggapi bantahan Said Abdullah.

Karena, dirinya berharap pasca bantahan yang disampikan Said Abdullah, permasalahan menjadi clear dan tidak ada lagi kabar-kabar hoaks yang menyerang dirinya.

“Apalagi, Cak Said tidak meneruskan ke jalur hukum perihal video viral yang memojok-mojokan dirinya tersebur. Jadi saya nilai beliau sudah sangat bijak lah menyikapinya,” sebut Edi Homaidi yang juga eksponen Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.

Seperti dibertikan sebelumnya, Said Abdullah membantah membagikan uang hingga warga berkerumun di Sumenep, Jawa Timur. Said mengatakan video viral beredar di media sosial yang berisi pembagian uang hingga warga berkerumun itu hoax atau tidak benar.

Padahal, menurut Said tak ada pembagian uang pada hari itu, melainkan hanya membagikan takjil kepada warga. Dan pembuat video viral tersebut merupakan tetangganya seorang pemuda berusia 22 tahun, dan tak bermaksud menyebarkan hoaks.

“Namun ada pihak lain yang menuliskan keterangan tak tepat sehingga warga berkerumun. Masa iya sih saya akan ngumpulin orang ribuan di depan rumah saya. Toh saya di Jakarta dan untuk apa? Mau gagah-gagahan? Kan tidak masuk akal,” ujar Said.

Kepada pembuat video, Said sudah memaafkan dan tidak akan memproses hukum. Said mengatakan tak tega dengan pemuda tetangganya itu.

“Walau pun pembuat hoax-nya sudah ditangani aparat juga. Cuma biasalah, kalau sudah di aparat, bikin surat pernyataan, minta maaf, ya sebatas minta maaf. Karena lama-lama enggak tega juga kalau orang tuanya, ibunya datang minta tolong supaya dikeluarkan, kan susah juga kami-kami ini akhirnya,” sebutnya. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *