Bantah KAMI Vacum, Andrianto: Hanya Wait and See

by
Deklator sekaligus Divisi Penggalangan KAMI, Andrianto SiP.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Lama tak terdengar gaungnya, pasca delapan petingginya ditangkap Polisi, rupanya Kaukus Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) untuk saat ini dalam posisi wait and see, apalagi situasi pandemi virus corona atau Covid-19 saat ini, tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat terbuka.

Demikian disampaikan salah satu deklator sekaligus Divisi Penggalangan KAMI, Andrianto SiP saat dihubungi wartawan, Senin (15/3/2021).

Meski tidak melakukan kegiatan yang bersifat pengerahan massa di masa pandemi ini, lanjut Andrianto, KAMI tetap terganjal protokol kesehatan (Prokes). Namun, KAMI tetap melakukan kegiatan maupun konsolidasi dalam perspektif melalui virtual saja.

“Artinya, KAMI tetap melakukan konsolidasi. Buktinya, beberapa waktu kemarin KAMI Pulau Jawa melakukan pertemuan di Solo dan sempat mengeluarkan pernyataan. Jadi KAMI dalam posisi On-Off juga,” ujarnya.

Menjawab pertanyaan soal agenda yang akan dilakukan KAMI dalam waktu dekat? Dijawab Andrianto, “Kalau secara event nasional mungkin belum ada, tetapi lebih pada KAMI-KAMI regional atau wilayah aja, seperti mengeluarkan statmen soal isu-isu yang ada, sementara konsolidasinya lebih banyak melalui virtual.”

Jadi, tegas Andrianto, KAMI tidak vacum karena masih banyak juga akselerasi yang dilakukannya, meski pun memang lebih banyak pada pernyataan-pernyataan sikap saja.

“KAMI masih solid. Memang dengan diadilinya beberapa teman-teman, cukup memukul secara konstitusional juga, dan cukup berpengaruh terhadap kinerja KAMIi. Tetapi sesungguhnya bukan di situ faktor utamanya, melainkan memang pada situasi pandemi ini yang membuat kita tak bisa bergerak juga,” sebutnya.

Memang diakui Andrianto, alasan prokes pendemi ini efektif untuk menjadi senjata andalan penguasa dlaam upaya membungkam kaum oposisi seperti KAMI.

“Efektif prokes itu kan hanya terjadi buat oposisi. Tapi untuk mereka (yang berkuasa) tidak ada. Liat saja brbapa kali event Presiden, Megawati yang hadir di Madura, KLB Demokrat, maupun NTT, kan tidak ada Prokes disitu. Jadi alasan ini sangat efektif, sekali untuk memukul pihak oposisi,” pungkasnya. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *