Wagub Jabar: Kerusakan di Muka Bumi Karena Ulah Tangan Manusia

by
Wakil Gubernur Jabar Barat, H.Uu Ruzhanul Ulum (baju putih), belakang Kepala KCD Perhutani Pemprov Jabar Wil.IV, Hadur Iskandar (Foto: Ys)

BERITABUANA.CO.CIANJUR – Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Kehutanan Provinsi Jawa Barat (Jabar) wilayah IV (Kabupaten Cianjur, Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat), Hadur Iskandar menyebutkan lahan aset Pemprov Jabar (ex Aquila Beunying) yang berada di wilayah desa Pakuon, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur direncanakan menjadi obyek wisata alam plus berkonsep kota satelit, ponpes dan lainnya.

“Seperti yang diungkapkan Wagub Jabar, Pak Uu Ruzhanul Ulum sebelumnya, merencanakan aset Pemprov Jabar (ex Aquila Benying) akan dibangun obyek wisata alam bekerjasama dengan salah satu yayasan dari negara Oman,” kata Hadur, Rabu (9/2/2021)

Menurut Hadur, seandainya kerjasama ini jadi, tentunya aset ini secara tidak langsung akan terjaga dan terpelihara sekaligus melestarikan ekosistim, juga lingkungannya.

Sementara, mengutif Wagub Jabar, yang akrab disapa Kang Uu, menyikapi lingkungan hidup dan bencana alam yang tengah melanda di sebagian wilayah di provinsi Jabar, dia mengatakan, yang namanya bencana itu semuanya berasal dari akibat.

“Apalagi kita sebagai orang yang beriman, dan Tuhan sudah berfirman bahwa banyak kerusakan di muka bumi ini karena ulah tangan manusia baik yang di daratan maupun di lautan,” ujar Kang Uu.

Diingatkannya, sebagai orang yang beriman, kita harus mencintai sang kholik dengan cara menghargai hak-haknya ibadah, rasa cinta kasih sayang terhadap sesama manusia sehingga timbul kebersamaan kesatuan dan persatuan.

“Dan cinta terhadap lingkungan yang akhirnya timbul lingkungan yang hebat kemudian ekosistim yang hebat sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari,” pesannya.

Guna menghindari bencana, dia berharap disamping mengantisipasi atau tanggap darurat bencana, mengajak untuk menjaga lingkungan dengan diawali di sekitar kita.

Untuk kedepan, Kepala desa, RT/RW perlu memantau pembangunan yang ada di wilayahnya masing-masing. Harus ada perhatian khusus terhadap pembangunan di sekitarnya.

“Jangan sampai daerah rawan bencana malah dibangun, sementara Kepala desa membiarkan. Juga masyarakat pun diminta kesadarannya, jangan membangun ditempat-tempat yang rawan bencana”, katanya. (YS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *