Bandara AP II Punya “Biosafety Management System” Perkuat Protokol Pencegahan COVID-19

by
Kini, AP II di 19 Bandaranya punya SHIELD Inspector untuk mengawasi Biosafety Management System, di mana terdapat personel bertugas khusus mengawasi, menganalisis, serta mengevaluasi protokol pencegahan COVID-19.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pertama kali di Indonesia, PT Angkasa Pura II (AP II) Persero secara resmi menerapkan “Biosafety Management System” di 19 Bandaranya untuk memutus mata rantai penularan bahaya biologi dengan sejumlah program : biohazard precautions, environment screening, infrastructure sterilization, public health assurance, dan menghadirkan laboratory testing facilities untuk COVID-19 di bandara.

“Program SHIELD meningkatkan kesiapan dan kesiagaan agar Biosafety Management System dapat selalu diterapkan baik. Di antaranya dengan menugaskan SDM yang memiliki kompetensi di bidang K3 menjadi SHIELD Inspector untuk menjadi motor penggerak penerapan Biosafety Management di bandara,” jelas Muhammad Awaluddin, Presiden Director PT Angkasa Pura II (AP II) Persero dalam apel Pencanangan safety campaign dan Bulan K3 Nasional 2021, Kamis (28/1/2021).

Dikatakan, keberadaan SHIELD Inspector untuk mengawasi Biosafety Management System ini juga merupakan pertama kali di bandara-bandara di Indonesia, di mana terdapat personel bertugas khusus mengawasi, menganalisis, serta mengevaluasi protokol pencegahan COVID-19.

“Seperti kita ketahui, personel di bandara sebelumnya terdiri dari fungsi operasional, pelayanan dan keamanan, di mana mereka selama ini juga mengawasi jalannya protokol kesehatan. Kini, kami memperkenalkan SHIELD Inspector yang bertugas khusus untuk fungsi kesehatan guna memperkuat protokol pencegahan COVID-19,” ujar Awaluddin.

Ia menuturkan, SHIELD Inspector melaporkan penerapan Biosafety Management System secara digital melalui fitur SIR (Safety Inspection Report) di aplikasi iPerform, sehingga dapat langsung ditindaklanjuti secara cepat apabila ada temuan di lapangan.

“Untuk pertama kali juga, aplikasi iPerform yang biasanya digunakan menunjang administrasi pekerjaan karyawaan, pada hari ini bisa dimanfaatkan sebagai media pelaporan penerapan protokol pencegahan COVID-19,” tutur Awaluddin.

Lebih lanjut, Awaluddin mengatakan SHIELD membuat bandara-bandara AP II dapat optimal dalam mewujudkan bandara berbasis protokol yang fokus pada kebersihan (cleanliness), kesehatan (health), aman (safety) dan higienis dan mendukung kelestarian lingkungan (environment sustainability).

“Disamping program SHIELD, di tengah Bulan K3 Nasional 2021 ini AP II juga meluncurkan akreditasi Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability (CHSE) bagi tenant komersial di bandara,” ungkapnya seraya menyebutkan akreditasi diberikan kepada tenant yang menjalankan penuh protokol misalnya, staf/pekerja harus melakukan pengecekan kesehatan rutin seperti pengukuran suhu tubuh dan wajib menggunakan masker.

Selanjutnya, ucap Awaluddin, tenant juga harus menyediakan hand sanitizer, memiliki pilihan transaksi secara nontunai (cashless), menerapkan prosedur physical distancing, dan melakukan disinfeksi berkala di area komersial.

“Melalui momentum Bulan K3 Nasional 2021 yang diikuti dengan program iSHIELD dan Biosafety Management System serta CHSE Accredited, bandara AP II dapat menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor penerbangan nasional. Dan tahun ini jumlah penumpang di bandara AP II diperkirakan meningkat,” tutup Awaluddin. (Yus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *