BERITABUANA.CO, JAKARTA – Penunjukkan Irjen Polisi Nico Afinta sebagai Kapolda Jata Timur (Jatim), menggantikan Irjen Pol M Fadil Imran ternyata mendapat penolakan dari Aliansi Kiai Muda Madura. Mereka mengaku keberatan dengan penunjukkan Irjen Pol Nico Afinta sebagai Kapolda Jatim yang baru.
Terungkap ada alasan khusus yang membuat Aliansi Kiai Muda Madura nekat menolak kehadiran Irjen Pol Nico Afinta, yakni kekhawatiran akan menimbulkan banyak masalah, mengingat Nico adalah dari nonmuslim.
Menyikapi penolakan tersebut, Ketua Kaukus Muda Indonesia (KMI), Edi Homaidi melalui keterangan tertulisnya, Senin (30/11/2020), sangat menyayangkan sikap yang ditunjukan Aliansi Kiai Muda Madura itu. Apalagi, alasannya hanya karena Nico bukan dari kalangan muslim.
Menurutnya, justru di tengah isu sensitif agama seperti sekarang, perlu kebijaksanaan yang tepat untuk tidak mengangkat isu agama dan keyakinan sebagai dasar pengambilan keputusan, apalagi yang bersifat publik.
“Pada prinsipnya Indonesia itu adalah bukan negara Islam, itu prinsip. Bahwa Indonesia adalah negara kesatuan republik Indonesia, yang salah satu pointnya adalah Bhinneka Tunggal Ika,” jelasnya.
Diyakini Edi bahwa pengangkatan Nico Afinta sebagai Kapolda Jawa Timur yang baru, tidak lebih kepada regenerasi dalam tubuh Polri dan prestasi yang sudah diukur, disamping itu juga sudah melalui proses yang panjang.
“Perlu kita ketahui, waktu di Polda Kalsel dia (Nico Afinta), berhasil membuat suasana kondusif walaupun disana mayoriatas penduduknya Islam. Dan saya yakin dibawah Nico, jajaran kepolisian di Jawa Timur, bisa bersikap profesional dan netral,’ kata putra kelahiran Sumenep, Madura ini sambil menambahkan bahwa Nico lahir dan besar di Surabaya.
Sekedar diketahui, Irjen Nico Afinta, sebenarnya bukan orang baru di Jawa Timur. Nico Afinta merupakan pria kelahiran Jawa Timur, dan jenjang sekolahnya juga dihabiskan di Jawa Timur. Pria kelahiran tanggal 30 April 1971 ini lulus dari Akademi Polisi pada 1992 ini, pernah mengisi jabatan-jabatan penting di Polda Metro Jaya periode 2016-2017.
Ketika menjabat Direktur Reserse Narkoba Polda Metro, Nico yang kala itu berpangkat Komisaris Besar Polisi sukses menggagalkan penyeludupan narkoba jenis sabu seberat satu ton di sebuah hotel di Anyer, Kabupaten Serang, Banten.
Mantan Kapolres Kota Medan itu pun langsung dipromosikan menduduki jabatan baru sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya. (Asim