Tahun 2021, Target 1000 Koperasi di NTT Go Digital

by
Kadis Kopnakertrans NTT, Sylvia Pakudjawang dan Staf Khusus Gubernur NTT, Intiyas Utami

BERITABUANA.CO, KUPANG – Tahun 2021, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT menargetkan 1.000 koperasi sudah Go Digital, dalam rangka dukung kebangkitan ekonomi nasional.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Koperasi Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Diskopnaketrans) Provinsi NTT, Sylvia Pekudjawang di Kupang, Senin (23/11/2020).

“Tekad dan kesiapan kami melakukan digitalisasi koperasi, agar lebih transparan dan akuntabel. mengingat jumlah anggota koperasi Provinsi NTT terbanyak di Indonesia,” jelas Sylvia Pekudjawang.

Menurut Sylvia Pekudjawang, untuk mewujudkan rencana tersebut, Diskopnaketrans akan bekerjasama dengan Koperasi Kayana Reswara Nitya (KEREN), yang merupakan koperasi digital nasional, dengan sistem informasi yang sangat mendukung target digitalisasi koperasi di NTT.

Diakui Sylvia Pekudjawang, Provinsi NTT memiliki jumlah anggota koperasi terbesar di Indonesia yaitu 2.158.059 orang atau 52 Persen, dari jumlah koperasi per Agustus 2020 sebanyak 4.202 unit, dengan jumlah yang aktif 3.846 unit.

“Permasalahan yang dihadapi koperasi pada umumnya adalah pengelolaan yang tidak akuntabel, jaringan terbatas pada komunitas anggota, tidak mampu menghasilkan Sisa Hasil Usaha (SHU) secara transparan. Sehingga mendorong perlunya transformasi pengelolaan koperasi menjadi koperasi digital,” urai Sylvia Pekudjawang.

Pada level nasional, papar Sylvia Pekudjawang, koperasi yang masuk dalam ekosistem digital masih sangat rendah yaitu 906 koperasi atau 0,73 Persen dari 123 Ribu koperasi aktif. Sedangkan pada level Provinsi NTT, terdapat sembilan koperasi yang melaksanakan kerjasama digital, dan enam koperasi yang dalam proses digital.

Staf Khusus Gubernur NTT Bidang Ekonomi dan Akuntabilitas Publik, Intiyas Utami mengatakan, tahapan diawali dengan melakukan identifikasi data koperasi yang siap Go Digital, dilanjutkan tahap migrasi data ke platform Koperasi KEREN yang sudah berbasis android.

“Proses pendampingan dan pelatihan untuk koperasi go digital, menjadi faktor penting, agar kesadaran penggunaan aplikasi terjaga konsistensinya,” ujar Intiyas Utami.

Intiyas Utami menandaskan bahwa Pemprov NTT dapat menjaga akuntabilitas publik, dengan memonitor kesehatan koperasi melalui aplikasi digital.

“Dengan akuntabilitas publik yang baik, akan meningkatkan kepercayaan anggota untuk melakukan aktivitas ekonomi dengan koperasi, dan akan mempercepat program NTT Bangkit,” tambah Intiyas Utami. (iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *