BERITABUANA.CO, JAKARTA – KPUD Bima baru saja melaksanakan acara debat terbuka pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bima, Sabtu (7/11/2020). Acara berlangsung di Kantor DPRD Bima dan dihadiri tiga pasangan calon beserta segenap tamu undangan.
Menilai jalannya debat, Peneliti otonomi daerah dari Diaspora Research Center Ahmad Aprianto mengatakan, penyampaian semua Paslon sesungguhnya masih normatif. Adu program dan “jual beli” gagasan sebagaimana diharapkan belum terjadi.
“Seharusnya karena pasangan nomor 2 dan nomor 3 sama-sama pernah menjabat Bupati, adu gagasan mewarnai debat. Tapi ini kan tidak” ujarnya.
Justru, lanjutnya, kejutan datang dari pasangan calon nomor urut 1 Irfan-Herman (IMAN). Sejak sesi pertama sampai sesi terakhir pasangan ini tampil progresif dan percaya diri. Program IMAN ia nilai paling jelas dibandingkan dengan pasangan calon lain.
“Saya kira IMAN bintangnya ya. Dua kandidat lain malah terpaku pada gagasan IMAN,” tegas Apri.
Ia mencontohkan Program IMAN terkait industrialisasi garam dan pertanian. Program tersebut tidak hanya diakui dan didukung Paslon lain tapi menjadi episentrum gagasan yang mencerahkan dinamika debat. “Begitu juga soal investasi dan BPJS gratis,” terangnya.
Ia menyayangkan Paslon lain tidak memanfaatkan panggung debat untuk mempertajam visi beserta program yang diusung. Pada sesi pendalaman program dan tanya jawab, misalnya, narasi Paslon tidak fokus dan cenderung gagap mengurai persoalan serta dalam memberi solusi.
Karena itu, Apri mengingatkan, demokrasi dalam Pilkada sejatinya bukan sekadar adu massa. Lebih penting lagi, Pilkada merupakan ajang kontestasi program dan gagasan dimana hanya calon terbaiklah yang pantas memimpin daerah.
“Semoga masyarakat Bima mendapat pemimpin yang terbaik,” pungkasnya.
Acara debat ditayangkan di stasiun televisi dan radio lokal serta disiarkan secara live streaming di Youtube dan Facebook. (Rls/Min)
