Kebijakan dan Anggaran Besar Pemkot Kupang, Fokus Pulihkan Ekonomi

by
Wali Kota Kupang, Jefry Riwu Kore saat melakukan webiner leader talk. (Foto: Iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Melalui kebijakan dan anggaran yang besar, Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang fokus terhadap upaya pemulihan ekonomi, di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 yang masih mengancam.

Demikian penjelasan Wali Kota Kupang, Jefirstson R. Riwu Kore, saat menjadi nara sumber dalam webinar leader talk melalui video conference dengan tema “Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi, Jumat (11/9/2020).

Jefry Riwu Kore sapaan Wali Kota Kupang menambahkan, saat ini selain fokus pada penanganan Covid-19 dari segi kesehatan, Pemkot Kupang juga sedang berupaya sungguh-sungguh untuk memulihkan ekonomi warga, yang terganggu selama beberapa bulan terakhir akibat Covid-19.

“Tahun 2020 ini, Pemkot Kupang mempunyai target realisasi PAD Rp200 miliar. Namun karena pandemi Covid-19, saya pesimis target ini bisa tercapai. Karena itu fokus utama saat ini, bukanlah mengejar PAD, melainkan mendukung warga dan para pelaku usaha, kembali membangkitkan pertumbuhan ekonomi di Kota Kupang,” jelas dia.

Untuk itu, tambah Jefry Riwu Kore, sejumlah kebijakan dikeluarkan, guna mempermudah para pelaku usaha, seperti penghapusan atau pemotongan pajak dan retribusi, serta proses izin yang lebih mudah dan cepat.

“Tak hanya kemudahan dan keringanan bagi para pelaku UMKM, saat ini tengah menggagas sebuah program inovatif, berupa pelatihan bagi 5000 pemuda secara daring, sehingga diharapkan akan lahir start up-start up baru, yang mampu mendatangkan keuntungan ekonomi, dengan memanfaatkan keunggulan teknologi terbaru,” harapnya.

Upaya untuk memulihkan ekonomi juga tengah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT, melalui Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi NTT, Semuel Rebo yang juga menjadi nara sumber dalam webinar tersebut memaparkan, sejak diberlakukannya masa new normal pada 15 Juli 2020 lalu, yang ditandai dengan dibukanya kembali sejumlah destinasi wisata andalan di NTT.

“Kami ingin mendorong warga, untuk terus berproduksi supaya ekonomi bisa kembali pulih. Selain membuka kembali destinasi wisata, juga merancang program padat karya di berbagai sektor, seperti pertanian dan perikanan. Upaya lainnya adalah menyalurkan skema kredit, bagi para pelaku usaha serta mengajukan pinjaman dari pihak swasta senilai Rp1,5 triliun, untuk membiayai berbagai program termasuk sektor pertanian, peternakan dan perikanan,” ujar Samuel Rebo.

Direktur Poltekkes Kemenkes Kupang, R.H Kristina, SKM.,M.Kes, selaku nara sumber dari institusi pendidikan, memberi apresiasi kepada pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di NTT, yang telah membuat sejumlah langkah bijak, sehingga saat ini wilayah NTT masih dikategorikan aman dari Covid-19.

“Berkat kebijakan-kebijakan tersebut, pertumbuhan ekonomi di NTT selama lima bulan terakhir sejak Maret 2020 lalu masih dalam taraf normal,” paparnya seraya mengakui bahwa upaya peningkatan ekonomi di pandemi Covid-19 dan upaya penanganan kesehatan, ibarat buah simalakama.

Namun kedua sektor itu sama pentingnya bagi masyarakat. Untuk itu, kepada pemerintah dia menyarankan untuk memperketat pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan dengan menekankan pembatasan sosial terutama pada keramaian dalam acara-acara yang menghadirkan banyak orang.

Apresiasi juga disampaikan pengamat ekonomi Dr. James Adam yang juga menjadi nara sumber dalam webinar tersebut. Menurutnya pemerintah daerah sudah sangat serius menyiapkan langkah antisipasi untuk penanganan Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian. Diakuinya upaya pemulihan ekonomi saat ini memang sulit, karena sebelum Covid-19 melanda ekonomi dunia tiga tahun terakhir pun sudah goyah.

James memberi saran kepada pemerintah daerah tentang bagaimana upaya memulihkan ekonomi di tengah pandemic Covid-19. Saran pertamanya adalah pemda perlu mengoptimalkan stimulus daerah berupa bantuan-bantuan sosial yang disalurkan kepada warga.

Pemda juga menurutnya perlu mengoptimalkan anggaran belanja publik. Apalagi menurutnya saat ini pemerintah pusat sudah memberi kewenangan kepada pemda untuk merasionalisasi dan meralokasi anggaran untuk penanganan Covid-19. Kepada Pemprov NTT, James juga mendorong agar masyarakat ekonomi NTT yang sebelumnya sudah dicanangkan bisa dihidupkan kembali.

Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi NTT ini juga menilai perlunya menggenjot sektor swasta dan pentingnya intervensi pemerintah untuk menjaga kestabilan pasar, lewat kebijakan ekonomi jangka pendek seperti penghapusan pajak dan retribusi yang sudah dilakukan Pemkot Kupang. (Rls/Iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *