Dapat Bersaing di Internasional, Kemenhub Kombinasikan Kompetensi dan Jenjang Karir Akademik

by
Kepala BPSDM Kemenhub, Sugihardjo.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), saat ini sedang mengkombinasikan antara kompetensi yang diatur oleh International Maritime Organization (IMO) dan jenjang akademiknya sehingga SDM Indonesia dapat bersaing secara internasional.

“Hal itu sesuai arahan Presiden dan Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2020-2024 mengenai pembangunan SDM. Pengembangan SDM berkualitas dengan melakukan seleksi penerimaan yang ketat dan transparan sesuai standar kompetensi Standards of Training, Certification and Watchkeeping for Seafarers (STCW), ” ungkap Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan, Sugihardjo dalam webinar “Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Peluang Karir Pelaut di Sektor Kemaritiman” yang diselenggarakan oleh Myshipgo di Jakarta, Rabu (9/9/2020).

Dikatakan, pemerintah, instansi sekolah, ataupun perguruan tinggi perlu mendukung pengembangan SDM pelayaran STCW untuk masuk ke bisnis logistik di sektor maritim dengan cakupan yang lebih luas sehingga peluang kerja juga lebih luas.

Pada webinar tersebut, Ketua Umum DPP Indonesia National Shipowners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto menyatakan masalah SDM sektor kemaritiman berupa pengurangan SDM di beberapa perusahaan akibat dampak pandemi Covid-19 dan masalah penguasaan bahasa asing.

“Dampak Revolusi Industri 4.0 terhadap penggunaan SDM karena beberapa posisi sudah terotomatisasi dan diambil alih oleh mesin. Oleh karena itu, diperlukan SDM yang handal dan berintegritas tinggi yang memang tidak bisa digantikan oleh mesin,” ujar Carmelita.

Menanggapi hal itu secara terpisah, Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi kepada www.beritabuana.co menyatakan saat ini belum banyak SDM di bidang logistik yang bersertifikasi berdasarkan skema resmi yang telah ditetapkan pemerintah.

Oleh karena itu, tutur Setijadi, SCI memelopori pelatihan dengan mengacu Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang logistik, seperti pelatihan persiapan Sertifikasi Kompetensi Profesi “Supply Chain Manager” yang telah terselenggara sebanyak 20 angkatan.

SCI, jelasnya, juga telah mengembangkan platform digital “Ruang Logistik” yang dapat diakses pada ruanglogistik.id. Platform itu memudahkan peserta mengikuti pelatihan dan sertifikasi secara daring. Peserta dapat mengikutinya secara fleksibel dari tempat masing-masing, sehingga efisien dari aspek biaya dan waktu.

Setijadi menyebutkan, Ruang Logistik telah menyelenggarakan e-training Supply Chain Management (SCM) dan Warehouse Management dengan mengacu terhadap SKKNI bidang logistik, sehingga pelatihan tersebut sekaligus sebagai tahap persiapan mengikuti uji sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Ia mengatakan, E-training SCM mengacu pada 15 SKKNI yaitu Kepmenaker No. 157/2010, No. 615/2012, No. 386/2013, No. 177/2013, No. 396/2014, No. 128/2015, No. 105/2016, No. 126/2016, No. 139/2016, No. 160/2016, No. 183/2016, No. 170/2016, No. 110/2018, No. 224/2018, dan No. 94/2019. Sementara, e-training Warehouse Management mengacu pada tiga SKKNI yaitu Kepmenker No. 128/2015, No. 123/2016, dan No. 94/2019.

Setijadi menambahkan, Ruang Logistik akan membuka beberapa program e-training lainnya, seperti Inventory Management, Transportation Management, Distribution Management, Fleet Maintenance, dan Container Depot Management. (Yus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *