Mau Pilkada Hasilkan Pemimpin Berkualitas, Yanuar: Jangan Biarkan Kapitalis Bermain

by
Diskusi Empat Pilar dengan tema "Pilkada Serentak: Hidupkan Semangat Kebangsaan di Masa Pandemi" di Media Center Gedung Nusantara III di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta. (Foto: Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan digelar pada 9 Desember 2020 mendatang, diharapkan bisa membangkitkan semangat kebangsaan, dengan tidak membiarkan kelompok kapitalis atau pemodal memporak-porandakan tujuan pilkada itu sendiri, untuk menghasilkan calon pemimpin daerah yang berkualitas, berintegritas, dan berkomitmen untuk mensejahterakan rakyat daerah.

Harapan ini disampaikan Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB), Yanuar Prihatin dalam diskusi Empat Pilar dengan tema “Pilkada Serentak: Hidupkan Semangat Kebangsaan di Masa Pandemi” di Media Center Gedung Nusantara III di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (24/8/2020).

Kata Yanuar, jangan sampai pilkada 2020 ini menjadi penyebaran kaum kapitalis, yang justru mengancam tujuan pilkada sendiri.

“Sebab, kalau yang menang dari kelompok pemodal, maka kapitalis-nya yang tumbuh, tapi peran masyarakat terpinggirkan dan daerahnya tetap tidak sejahtera,” tegas anggota Komisi II DPR RI ini.

Karena itu, lanjut Yanuar, semangat kebangsaan akan menjadi energi bagi pnyelenggara, peserta dan pemilih (masyarakat) dalam pilkada mendatang, kalau mampu menghindari kapitalis.

“Maka partai berperan penting untuk menghindari masuknya kaum kapital tersebut berikut masyarakat untuk tidak memilih karena money politics. Dimana money politics inilah yang merusak mental dan semangat patriotisme masyarakat,” tambahnya.

Politisi dari Partai Kebangkitan Bansga (PKB) ini berharap pilkada akan melahirkan calon pemimpin yang bukan saja kelas lokal, tapi nasional dan internasional. Sehingga saat memimpin daerah tak hanya tergantung pada APBN/APBD, melainkan lebih kreatif, cerdas dan inovatif untuk memajukan daerahnya.

“Seperti Banyawangi, Sulawesi Selatan, Gorontalo dan lain-lain,” tuturnya.

Di sisi lain, Yanuar juga mengharapkan agar bagaimana pilkada ini tidak menjadi kluster baru Covid-19. Karenanya penyelenggara pilkada harus memberlakukan secara ketat protokol kesehatan ini dan jika tidak, maka akan mendapat sanksi.

“Pilkada ini jangan sampai dimanfaatkan munculnya anti semangat kebangsaan. Seperti memunculkan isu SARA, anti toleransi, menolak menerima kekalahan, dan sebagainya,” ungkapnya. (Asim/Jimmy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *