Gugus Tugas Covid-19 Terbitkan Aturan Baru Traveller Saat Mau Terbang

by
Penerbangan.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menetapkan setiap penumpang pesawat harus menunjukkan hasil rapid test dan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) test yang berlaku 14 hari pada saat keberangkatan.

Ketentuan ini tercantum di dalam Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 No. 09/2020 tentang Perubahan Atas Surat Edaran Nomor 07/2020 tentang Kriteria dan Persyaratan Perjalanan Orang Dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19. Adapun ketentuan sebelumnya yang tercantum pada Surat Edaran 07/2020, rapid test berlaku 3 hari pada saat keberangkatan dan PCR test berlaku 7 hari pada saat keberangkatan.

“Ketentuan baru saat ini mengatur bahwa rapid test dan PCR test berlaku 14 hari pada saat keberangkatan dengan pesawat. Masyarakat memiliki waktu lebih untuk melakukan pengecekan dengan rapid test dan PCR test. Sejalan dengan itu, PT Angkasa Pura II (AP II) Persero tetap optimistis lalu lintas penerbangan akan meningkat,” jelas Presiden Direktur PT AP II, Muhammad Awaluddin kepada beritabuana.co di Jakarta, Senin (29/6/2020).

Menurutnya, traveler dapat mengatur waktu dengan lebih fleksibel, dan diperkirakan peningkatan lalu lintas penerbangan dapat meningkat mulai Juli 2020. Dan PT Angkasa Pura II juga menetapkan bulan Juli sebagai fase recovery [pemulihan] di tengah pandemi global Covid-19.

“Kami prediksi jumlah penumpang di 19 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II pada Juli 2020 dapat meningkat berkisar 20-25% dibandingkan dengan Juni 2020,” ujar Awaluddin.

Dikatakan, adapun pada Juni 2020, lalu lintas pesawat di 19 bandara perseroan sebanyak 500 – 550 pergerakan/hari dan jumlah penumpang mencapai 25.000 – 30.000 penumpang/hari. Dan peningkatan lalu lintas penerbangan diperkirakan sebagian besar ada di Soekarno-Hatta sebagai bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia.

Ia menyebutkan, konektivitas antara Soekarno-Hatta dengan bandara-bandara lain di berbagai wilayah di Indonesia akan dibuka kembali. Begitu juga dengan frekuensi penerbangan di rute-rute yang sudah aktif, diyakini akan semakin meningkat.

“Soekarno-Hatta merupakan hub bagi penerbangan domestik yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota lain di Indonesia. Karena itu di fase recovery bulan depan, rute-rute domestik kami perkirakan akan kembali aktif,” tutur Awaluddin.

Konsisten Protokol

Lebih lanjut Awaluddin mengungkapkan, AP II berkomitmen untuk menjalankan prosedur guna menjaga protokol kesehatan di tengah pandemi ini selalu dapat dipatuhi oleh setiap pihak.

Menurutnya, seperti pemeriksaan dokumen masih diberlakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes) dan maskapai di bandara-bandara yang dikelola AP II.

“Stakeholder penerbangan harus secara konsisten dan disiplin menjalankan prosedur untuk memenuhi protokol kesehatan. Seluruh stakeholder mulai dari PT AP II, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan, maskapai, traveler, dan lainnya termasuk operator angkutan publik kereta dan darat harus konsisten terhadap protokol kesehatan,” tandas Awaluddin.

Ia menambahkan, guna membantu traveler dapat memenuhi protokol kesehatan, bandara-bandara AP II menyiapkan sejumlah fasilitas antara lain vending machine alat pelindung diri (APD) dan tempat melakukan rapid test. Juga vending machine sudah terdapat di Soekarno-Hatta yang menyediakan masker, hand sanitizer dan tissue basah selama 24 jam, dan proses pembelian pun dapat dilakukan menggunakan uang elektronik.

“Ke depannya, vending machine ini juga akan disiapkan di bandara-bandara perseroan lainnya,” ujar Awaluddin, seraya menyebutkan fasilitas bagi traveler untuk melakukan rapid test di bandara AP II dioperasikan oleh Holding BUMN Farmasi, guna semakin memudahkan traveler, karena dapat melakukan rapid test di hari yang sama dengan jadwal keberangkatan. (Yus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *