Sepi Pembeli, Pedagang Pasar Tradisional Tangsel Mejerit

by
Pedagang sayur mayur di pasar tradisional Ciputat, Tangsel. (Foto: Ardi)

BERITABUANA.CO, TANGSEL – Pedagang pasar tradisional di Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) menjerit sepinya pembeli di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Padahal memasuki bulan Ramadan, pasar biasanya ramai pembeli dan omzet penjualan meningkat.

“Parah, sejak ada corona ini, penjualan menurun. Apalagi puasa, biasanya orang banyak belanja ini malah sepi,” ucap Jaja, pedagang telur ayam yang ditemui beritabuana.co di pasar Ciputat, Pondok Aren, Tangsel, Rabu (29/04/2020).

Padahal, menurut Jaja saat ini harga-harga kebutuhan pokok cenderung stabil. Bahkan harga telur ayam, malah mengalami penurunan.

“Kalau harga malahan engga seperti Ramadan-ramadan sebelumnya. Puasa ini malah harga telur turun, sebelumnya tembus Rp26 ribuan sekarang Rp22 ribuan per kilo mungkin masih bakal turun lagi harganya. Tapi yang penting mah masyarakat bisa pada belanja,” tegas dia.

Nasib serupa juga dialami Asrofi, penjual ayam pedaging, yang mengalami penurunan penjualan sejak penerapan masa PSBB. Tidak ada lagi pembeli baik dari perorangan maupun pemilik usaha warung makan yang biasa menjadi langganannya. 

“Engga pembeli rumah tangga, pedagang kecil yang punya warung makan yang biasanya borong kalau pas puasa, juga engga pernah belanja lagi,” cetus dia.

Dia dan ratusan pedagang lainnya berharap, pandemi Covid-19 bisa segera berlalu. Dia meminta pemerintah serius menangani Covid-19 dan memikirkan nasib para pedagang tradisional yang terancam gulung tikar bila keadaan tidak berubah.

“Kita berdoa banget virus ini lenyap dari dunia. Dan harapan kami Pemerintah serius menyelesaikan masalah ini. Kita pedagang juga ingin mendapat perhatian Pemerintah, karena pedagang kecil seperti kita juga sudah sangat kesulitan,” turup dia. (Ardi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *